BREAKING NEWS
Showing posts with label Kuliner. Show all posts
Showing posts with label Kuliner. Show all posts

Tuesday, January 19, 2016

Tonto, Makanan Desa Yang Terlupakan

Penyajian Tonto
Tonto adalah salah satu makanan khas Jawa yang terbuat dari jagung dan menjadi makanan favorit jaman kakek nenek kita. Di jaman sekarang, anak anak maupun remaja jarang yang memakan tonto atau bahkan malah tidak mengetahui makanan ini. Mereka lebih suka dengan makanan instans, terlebih produsen lebih memilih memproduksi makanan yang siap saji. Keberadaan tonto sekarang sukar dijumpai, misalpun ada biasanya di pasar pasar pedesaan.

Cara membuat tonto sangat mudah, dengan bahan dasar tepung jagung yang bisa kita beli di pasar, ditambah dengan bahan sejenis njet (yang dibuat campuran sirih:red) dan sedikit gula, kemudian dibungkus dengan daun pisang dua lapis dan bagian tepinya ditusuk dengan potongan lidi atau biasa disebut biting agar tuntumannya kuat. Setelah itu dikukus minimal empat jam supaya tonto benar benar masak.

Foto Tonto
Untuk penyajian, tonto biasa disajikan dengan gula pasir. Tanpa gula pun sebenarnya tonto sudah manis, namun akan lebih nikmat jika ditutulke gula. Bagaimana agar tonto bisa bertahan lama tanpa pengawet? Caranya cukup mudah, tinggal dipanaskan saja di atas bara arang sampai daun pisang pembungkusnya berubah warna menjadi kecoklatan. Jika dipanaskan, tonto bisa bertahan hingga dua hari.

Sebagai warisan kuliner, sudah sepatutnya kita turut menjaga keberadaan tonto agar anak cucu kita masih bisa menikmatinya. Jangan sampai tonto hanya tinggal nama saja dan musnah di telan jaman.

Thursday, January 14, 2016

Nasi Goreng Ortega, Menggugah Selera Dari Tegal Hingga Pelosok Desa

Suatu malam saat saya menjemput istri saya pulang kerja, sekitar jam 11 malam saya merasa lapar. Biasanya saya jajan nasi kucing atau nasi tahu telur, tapi itu sudah biasa, saya ingin makanan yang berbeda.



Melintasi tugu dawe kudus, saya melihat di pojok dekat tugu ada penjual nasi goreng. Pembelinya ramai sekali, saya jadi penasaran. Lalu saya mengajak istri saya untuk mampir beli nasi goreng. Benar saja, sekali mencoba rasanya bikin ketagihan. Setiap malam pun saya ingin makan nasi goreng tersebut.



Di grobag penjual tersebut tertulis nasi goreng ORTEGA, saya tak tahu apa artinya. Sampai suatu ketika saya memberanikan diri bertanya pada penjualnya. Ternyata oh ternyata ortega adalah singkatan dari orang tegal. Owalah dalah, pantas saja saya sering mendengar para penjual bercakap cakap memakai bahasa jawa yang tidak saya mengerti, semacam basa ngapak ngapak. Sebelumnya saya menebak nebak kalau ortega itu merk, atau mungkin singkatan orang tega, ternyata saya salah, hehe.



Ada banyak macam menu yang disediakan. Yang paling laris adalah nasi goreng. Nasi goreng sendiri ada beberapa varian, ada pake bakso, sosis, telur, ayam. Selain nasgor, ada juga cap jay kesukaan istri saya, ada cap jay goreng dan masak, ada kwetiaw, ada bakmi godog, mi goreng dan sebagainya.



Pertama membeli saya kaget karena harganya cukup mahal yaitu 10 ribu rupiah. Harga yang tidak murah di kampung saya karena rata rata harganya antara 5 ribu sampai 7 ribi di desa saya. Namun, harga 10 ribu tersebut menurut saya pantas untuk sebuah nasgor yang sangat enak. Belum pernah saya jumpai nasi goreng se enak ortega.



Boros memang, tapi lidah saya sudah terlanjur enak sampai sampai 1 minggu bisa 4 kali saya membeli nasi goreng ortega. Sampai suatu ketika, orang yang jualan di dekat tugu dawe tersebut tidak jualan lagi, saya cari cari tidak ketemu. Ternyata cuma pindah tempat saja, saya kira pulanh kampung ke tegal.
Tadi malam saya pas jemput istri, saya juga melewati desa bae kudus, yang ternyata ada penjual nasi goreng ortega. Saya pun mampir jajan dengan istri. Soal rasa tak jauh beda dengan yang ada di dawe. Ini adalah nasgor ortega ke tiga yang saya temui, di desa gebog juga ada, pernah juga saya mencicipinya. Ternyata semua nasi goreng ortega memiliki rasa yang sama dan itu sudah saya buktikan sendiri.



Kesimpulan saya, orang orang tegal terutama laki laki yang masih muda banyak yang merantau ke daerah daerah desa dan berjualan nasi goreng, yang saya catat adalah rata rata memiliki wajah yang ganteng, meski ada sebagian yang kurang ganteng. Layaknya orang madura banyak yang merantau, orang tegal pun mengikuti jejak langkah mereka.



Cobalah anda cicipi nasi goreng ortega jika suatu saat anda menemukannya di jalan. Saya yakin anda akan ketagihan dengan rasanya yang menggugah. Selamat menikmati.

Thursday, January 7, 2016

Naci Goyeng Enyak

Siapa yang gak kenal nasi goreng, makanan yang satu ini sudah terkenal seantero jagad raya, tapi di planet pluto ga terkenal lho, gimana mau terkenal, di sana kan ga da penghuninya, hehe.

Nasi goreng biasa dimakan saat sarapan maupun malem hari, apalagi kalau nasinya dibuatin dan ditemenin istri tercinta, tambah sedaaapppp.

Gag perlu mahal mahal lho untuk bisa menikmati nasi goreng. Kalau kamu biasa jajan pasti milih beli daripada buat sendiri. Bisa kamu bayangin, jika kamu gemar beli nasi goreng, misalkan harganya per piring 10ribu, kalo kamu beli 30 hari maka duit yang kamu keluarin 300 ribu guys. Mending ditabung aja duit segitu.

Nah, kali ini aku kasih cara buat nasgor sendiri di rumah, dijamin enaaaakkkk. Yang perlu kamu siapin adalah :

Bahan bahan :
1000 biji nasi putih, hehe 1 piring aja
Sayuran, boleh sawi, kol, kecambah, wortel, terserah selera kamu,
1 buah telur ayam,
1 liter minyak goreng.

Bumbu :
Bawang putih
Bawang merah
Lombok
Obat masak
Garam
Uleg semua bumbu, pake bumbu jadi juga bisa kalau ga mau repot nguleg.

Cara masak :
Tuangkan sedikit minyak goreng ke dalam wajan, pecahkan 1 butir telur ayam dan orek orek di wajan pake.
Tumis bumbu yang udah diuleg tadi ke dalam wajan yang sudah ada telur orek tadi.
Masukkan nasi putih dan bolak balik sampai bumbu merata.
Masukkan sayuran ke dalam wajan, tunggu sampai matang.
Taruh nasi goreng yang udah matang dalam piring, sajikan bersama irisan timun dan tomat, terakhir tambahkan krupuk. Dannnnnn nasi goreng siap dimakan.
Nasi Goreng

Wednesday, January 6, 2016

Nasi Tahu Oser

Tahu oser merupakan makanan khas Indonesia yang terkenal, selain disajikan dengan nasi putih bisa juga disajikan dengan lontong.

Tahu oser terbuat dari tahu yang digoreng dengan telur ayam dan dioser oser di wajan sehingga dinamakan tahu oser, setelah digoreng kemudian dicampur dengan bumbu kacang, kecap, lombok dan bawang putih dab sayuran, semua bahan dicampur dengan cara diuleg dalam wadah yang bernama cowek. Terakhir ditaburi bawang goreng di atasnya untuk menambah rasa.

Umumnya tahu oser dijual pada malam hari di jalan jalan. Di kabupaten Kudus sendiri, banyak sekali penjual tahu oser, yang paling banyak tersebar di sepanjang jalan sunan Kudus. Saya sendiri senang mampir beli tahu oser jika melewati daerah tersebut. Dengan harga 10 ribu saya sudah mendapat 1 piring nasi tahu oser.

Tak lengkap rasanya jika makan nasi tahu oser tanpa udang gimbal, yang pastinya menambah kenikmatan tahu oser. Jadi silahkan dicoba sendiri. Anda juga bisa membuatnya di rumah. Selamat mencoba.
Salam adhi
Foto Tahu Oser

Monday, January 4, 2016

Gelar Tikar Gebyar PKL

Kabupaten Kudus Jawa Tengah akan kembali menggelar gebyar pedagang kaki lima atau yang biasa disebut dengan PKL. Kegiatan ini akan berlangsung besok, hari selasa tanggal 5 Januari 2015 dan dimulai pukul 10 pagi sampe dengan 10 malam. Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini melibatkan ratusan pedagang.

Jalan yang akan digunakan sebagai tempat gebyar adalah sepanjang jalan dr. Loekmono Hadi kudus atau utara rumah sakit umum daerah Kudus menuju ke jalan jendral soedirman atau alun alun simpang 7 ke timur sampai depan pegadaian Kudus.

Pastikan anda tak lupa untuk datang sambil menikmati berbagai macam dagangan yang dijual pedagang. Ajak adik, kakak, ibu, ayah, tante, om, ponakan, kakek, nenek, budhe, pakdhe, kalau bisa ajak seluruh warga kampung untuk meramaikan gebyar, hehe.
Salam adhi.
Ilustrasi