BREAKING NEWS
Showing posts with label Kuliner. Show all posts
Showing posts with label Kuliner. Show all posts

Tuesday, June 15, 2021

Mie Ayam "Arissa" 5 Menit Bisa Hidangkan Puluhan Mangkok

Siapa sangka mie ayam yang terletak di desa Gondosari kecamatan bae kabupaten Kudus ini sehari bisa meraup untung jutaan rupiah.

Sekali masak, puluhan mangkok berjajar memenuhi gerobak mie ayamnya, menandakan ramainya pembeli mie. Seluruh keluarga terlibat dalam penjualan sehingga pembeli tidak perlu merasa khawatir lama menunggu.

Harga yang ditawarkan termasuk murah. Hanya dengan 7 ribu rupiah anda bisa menikmati sajian mie ayam yang lezat ini. 

Meskipun banyak saingannya, tetapi mie ayam Arissa ini tetap menjadi pilihan pembeli. Bahkan hanya jarak 2 rumah terdapat pula penjual mie ayam serupa tapi tak seramai Arissa ini.

Jika anda berkunjung ke kudus jangan lupa mampir ya gaes ke mie ayam Arissa ini. 

Wednesday, March 23, 2016

Ikan Bakar Rawa Indah Payaman, Primadona Kuliner Dari Kudus

Berbicara kuliner di kabupaten Kudus memang tak akan ada habisnya, jika diceritakan mungkin sehari semalam gak akan habis, apalagi jika dituliskan dalam kertas, bisa bisa tangan sampai keriting. Jadi bukan hanya rambut saja yang bisa keriting, tangan juga bisa guys.. tapi gak ada rebonding tangan lho ya.. hehe

Kalau kamu orang Kudus asli, pastinya kamu tau donk tempat kuliner favorit di kota ini. Yups, salah satunya adalah Rawa Indah. Namanya memang rawa indah, tapi kamu jangan ngebayangin tempatnya adalah sebuah rawa dengan keindahan alamnya. Sekali lagi itu hanya sebuah nama tempat makan guys.

Rawa indah punya menu andalan yang sangat terkenal guys, yakni ikan bakar. Yang namanya ikan bakar tentunya banyak banget pilihannya. Ada ikan nila, gurami, lele dan masih banyak lagi menu lainnya. Harganya dijamin murah meriah guys. Rasanya mantab kayak masakan bintang enam lho, tapi harganya kaki lima.

Lokasi rawa indah terletak di desa Payaman guys, kecamatan Mejobo kabupaten Kudus. Ancer-ancernya mudah, jika kamu melewati jalan lingkar selatan (tanjungkarang) lurus saja ke timur nututi dalan guys kira-kira 1 kilometer dari bangjo tanjung. Kalo ga pengen nyasar ya wajib tanya ya. Lihat kanan jalan guys, sampai kamu nemuin SD Payaman di pinggir jalan, nah kamu masuk tuh jalan arah desa Karangrowo Undaan Kudus. Nanti kamu akan nemuin tempat makan rawa indah.

Tempatnya asyik guys, kamu gak bakal rugi datang ke sini. Selain menikmati sajian ikan bakar, kamu juga bisa foto foto di sini. Dari pintu gerbangnya aja ajib guys kayak sebuah candi Hindu. Apalagi setelah masuk, kamu bisa melihat banyak taman dengan sebuah kolam besar di tengah. Jadi tunggu apalagi, buruan datang ke Rawa Indah ya guys...

Pintu Masuk Rawa Indah Kudus

Friday, March 18, 2016

Kue Bikang dan Kue Klepon, Jajanan Pasar Khas Nusantara Yang Masih Eksis

Kue bikang dan kue klepon termasuk dalam jajanan pasar karena banyak kita jumpai di pasar tradisional. Tak jarang pula kue ini dijual di toko kue maupun toko jajanan yang besar. Kedua kue ini adalah jajan basah khas nusantara yang digemari oleh masyarakat. Cocok dihidangkan sebagai camilan maupun kudapan baik pagi dan sore hari dengan ditemani segelas teh hangat ataupun secangkir kopi.

Kue bikang memiliki bentuk yang sangat unik, bentuknya seperti kue apem, namun bagian atasnya terlihat mekrok mekrok (mekar) dan berwarna warni. Biasanya terdiri dari 1 warna saja, tapi banyak juga yang dijual di toko dengan warna lebih dari 1 macam. Sedangkan untuk kue klepon memiliki bentuk bulat bulat kecil, di bagian tengah ada isinya berupa gula merah atau gula pasir yang menjadikan rasanya manis saat digigit, dan bagian luarnya ditaburi dengan parutan kelapa muda.

Meskipun kue bikang banyak dijumpai di pasaran, namun tidak ada salahnya jika anda mencoba membuatnya sendiri di rumah, Bahan bahan yang disiapkan antara lain terdiri dari dua jenis, yakni bahan untuk biang dan bahan untuk kue. Bahan untuk biang adalah santan dan tepung beras, sedangkan bahan untuk membuat kuenya adalah pewarna makanan sesuai selera, tepus beras, garam, gula pasir, tepung terigu,dan santan.

Cara untuk membuat kue bikang adalah sebagai berikut :


1. Buatlah campuran biang terlebih dahulu dengan memasak santan dan tepun beras sampai mendidih
2. Setelah mendidih, campurkan tepung terigu, tepung beras, gula dan garam dan aduk
3. Saat adonan hangat tuanglah santan, kemudian uleni sambil menepuk adonan selama kurang lebih 30 menit
4. Campurkan pewarna makanan ke dalam adonan dan ratakan
5. Tuangkan adonan ke dalam cetakan kurang lebih sampai tiga per empat
6. panggang kue bikang sampai mekar dan berpori kemudian angkat setelah matang

Demikian penjelasan bahan dan cara memasak kue bikang, semoga bermanfaat ya..


Kue Bikang

Kue Klepon

Saturday, March 12, 2016

Angkringan Bu As, Tempat Nongkrong Meriah Dengan Harga Murah

Angkringan bu As adalah sebuah warung makan di Kudus yang lagi ngehitz. Banyak sekali masyarakat yang datang ke angkringan bu As setiap harinya. Dengan mengusung konsep angkringan, maka rata-rata pelanggan yang datang adalah anak muda, namun ada juga orang tua yang datang. Meskipun namanya angkringan, namun tempatnya sangat luas dan nyaman sehingga cocok untuk pasangan maupun rombongan.

Menu andalan dii angkringan bu As adalah es campur, es degan, nasi kucing dan gorengan. ketika anda pertama datang ke sini, maka anda tidak perlu bingung, karena di warung ini anda mengambil sendiri makanan yang anda inginkan pada meja besar yang disediakan. Sedangkan untuk es campur dan es degan, anda memesannya kemudian diantar. Selain menu prasmanan di atas, ada juga menu lainnya seperti nasi goreng dan sebagainya.

Mengenai harga dijamin murah karena harganya sesuai dengan kantong tipis layaknya jajan di angkringan biasa. Nasi kucing, nasi teri dan kering dijual dengan harga Rp. 2.000. Es campur dijual dengan harga Rp. 4.000, dan harga semua gorengan adalah Rp. 1.000. Ada harga ada rupa, untuk gorengan dengan harga seribu, tentunya gorengannya besar dan enak.

Lokasi angkringan bu As mudah dijangkau, terletak di tepi jalan raya belakang Museum Kretek Kudus sekitar 100 meter. Ada sebuah plank besar bertuliskan Warung Es Degan Es Campur "99" & Angkringan Bu As, jadi anda tidak perlu khawatir nyasar. Untuk biaya parkir juga murah, sepeda motor Rp. 500 dan mobil Rp. 1.000, sedangkan jika anda membungkus maka biaya parkir gratis.

Jadi, kapan kamu ajak aku ke warung angkringan bu As? :D


Menu Angkringan Bu As

Plank Warung Bu As

Es Campur Bu As

Wednesday, March 9, 2016

Mencicipi Bakso Gendeng Dan Pecel Cemeding Mbah Sajimah Kudus

Sekarang ini sedang bermunculan tempat makan dengan berbagai gaya dan penawaran yang unik. Tempatnya juga dimodifikasi dengan model kekinian. Salah satu jenis warung modern yang lagi tren adalah angkringan dengan berbagai fasilitas seperti free wi-fi. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan keberadaan warung makan tradisional yang kian sedikit dan jarang diminati masyarakat, terutama anak muda.

Salah satu warung tradisional yang masih bertahan adalah warung Mbah Sajimah, nama tersebut sudah begitu populer di masyarakat desa Piji kecamatan Dawe kabupaten Kudus. Sebenarnya Mbah Sajimah sudah meninggal beberapa tahun lalu dan kini digantikan oleh anak perempuannya yang bernama Bu Lastri, namun masyarakat sekitar tetap mengenal warung tersebut dengan nama Mbah Sajimah.

Warung Mbah Sajimah menyediakan menu yang sama setiap harinya, yakni Pecel, Pecel Cemeding, Bakso Gendeng dan Rujak. Harga yang ditawarkan juga sangat murah, semua menu dijual dengan harga sama yaitu Rp. 3.000, selain menu di atas, di sini juga menyediakan berbagai gorengan antara lain bakwan, mendoan, pisang goreng dan tape goreng dengan harga 500 an dan es lilin kacang ijo yang sudah sangat jarang kita jumpai yang dijual dengan harga 500 juga.

Bakso gendeng adalah sebutan untuk bakso tahu, terdiri dari sohun, kol dan irisan tahu. Untuk menu rujak, anda tidak perlu membayangkan rujak dengan berbagai buah seperti yang dijual di kota-kota, karena rujak di warung mbah Sajimah adalah rujak uleg yang dibungkus daun pisang dengan bahan-bahan ketimun, kedondong dan bengkoang. Sedangkan untuk pecel cemeding adalah campuran sayuran antara lain kacang panjang, bayam dan kecambah yang diuleg dengan bumbu rujak dan ditambah dengan irisan ketimun.

Lokasi warung mbah Sajimah terletak di desa Piji kecamatan Dawe kabupaten Kudus. Rutenya dari arah pasar Piji ke utara sampai pertigaan arah pelang anda belok kanan sekitar 300 meter sampai ketemu gang belok kiri arah Masjid Nurul Falah (gang depan toko meubel). Sebelum sampai masjid Nurul Falah, anda akan menemukan warung Mbah Sajimah.

Warung Mbah Sajimah sangat sederhana sekali, tidak terbuat dari bahan beton maupun cor, tetapi hanyalah dari gedeg (bambu) dengan cat putih. Tempatnya juga tidak begitu luas, buka setiap hari kecuali Minggu dari jam 10 pagi sampai 2 siang. Warung ini selalu laris manis dikunjungi oleh konsumen sehingga tak jarang kadang habis dhuhur sudah habis semua dagangannya. Mengenai rasa, anda tidak perlu ragu. Meskipun harganya murah, bukan berarti rasanya biasa. Rasanya dijamin sangat enak dan luar biasa.


Bakso Gendeng Mbah Sajimah

Rujak Mbah Sajimah

Warung Mbah Sajimah dari dalam

Thursday, March 3, 2016

Menikmati Lezatnya Sajian Kuliner Soto Semarang Pinggir Jalan

Semarang memiliki banyak sekali kuliner khas yang banyak diminati baik penduduk setempat maupun luar kota. Selain Bandeng Presto, ada pula kuliner yang wajib anda coba jika berkunjung ke kota atlas ini, namanya adalah Soto Semarang. Soto ini mudah anda temukan di berbagai sudut kota, mulai dari restoran mewah hingga warung pinggir jalan. Umumnya Soto Semarang dijual pada pagi hari sebagai menu sarapan sampai menjelang siang.

Soto Semarang terdiri dari perpaduan bumbu dan bahan-bahan utama yang menjadikannya begitu nikmat dan lezat. Bahan yang digunakan adalah daging ayam, sohun, kecambah dan bawang goreng. Perbedaan Soto Semarang dengan Soto daerah lainnya terletak pada kuah dan bahannya. Jika di beberapa daerah kuah sotonya kental, maka di Semarang kuah sotonya agak bening. Biasanya Soto Semarang disajikan dengan tempe goreng yang diiris tipis, selain tempe ada juga sate jeroan, sate telur puyuh dan gorengan. Sebagai pelengkap anda bisa menambahkan jeruk nipis, kecap dan sambal.


Soto Semarang

Jika anda ingin mencoba Soto Semarang di warung pinggir jalan, anda bisa mencoba soto di sepanjang jalan Genuk. Dari arah Demak, bangjo pertama masuk kota Semarang belok ke kiri. Di sepanjang jalan ini, anda bisa menemukan banyak sekali penjual soto. Tak ada salahnya anda mencoba menikmati Soto di warung pinggir jalan, karena selain harganya murah, rasanya tak kalah dengan yang dijual di restoran ataupun warung makan besar. Salah satunya adalah warung Soto Semarang Bank Jo yang saya singgahi, di warung ini anda tak perlu merogoh kocek dalam-dalam karena dijamin murah, cukup dengan 5 ribu rupiah, anda bisa mendapat semangkok besar soto.

Selamat mencoba...

Tuesday, March 1, 2016

Selain Soto Kudus, Ternyata Ada Soto Ceker Betawi Yang Laris Manis Di Kudus

Kudus memiliki kuliner khas yang sudah terkenal di mana mana yakni Soto Kudus. Namun, tahukah anda bahwa kini ada Soto Ceker Betawi yang buka di Kudus? soto yang sudah terbilang baru ini laris manis menggaet banyak penikmat kuliner. Disajikan dengan konsep unik dan berbeda sehingga membuat banyak orang penasaran ingin mencicipinya.

Berbeda dengan Soto Kudus, Soto Ceker Betawi ini memiliki bahan-bahan yang unik, antara lain ceker ayam, emping mlinjo, dan sedikit sayuran dengan taburan bawang goreng. Jika Soto Kudus sebagian besar bahannya adalah sayuran sop-sopan, maka Soto Ceker Betawi lebih banyak bahan emping mlinjo kecil-kecil. Dari segi rasa pun berbeda, Soto Ceker Betawi lebih terasa kandungan rempah-rempahnya, sedangkan Soto Kudus lebih terasa kandungan bumbu dapurnya.


Soto Ceker Betawi

Selain menu utama soto, di warung ini juga menyediakan menu lain yang tak kalah enaknya. Antara lain nasi goreng negro, nasi goreng ikan asin, nasi goreng babat, nasi goreng ebi, setan indo tante, setan intel, setan indo ceker dan seblak goreng. Terdapat pula aneka kue cubit dengan berbagai rasa, ada rasa original, anggur, jeruk, strawberry, pandan, coklat, taro, green tea, mintz dan all varian rasa. Sedangkan untuk minuman juga terdapat banyak pilihan, kapal api spesial, white coffee, susu coklat/vanilla, Good Day, jahe, coklat, dan aneka es dengan berbagai macam rasa buah.

Mengenai harga anda tidak usah khawatir, karena di sini harganya terbilang murah dan terjangkau. Untuk semangkok soto ceker, anda hanya perlu membayar 8 ribu rupiah saja, sedangkan untuk nasi goreng harganya 10 ribuan. Harga kue cubit juga tidak mahal, harganya berkisar antara 8 ribu sampai 12 ribu rupiah, tergantung rasa yang dipesan. Jika anda ingin menambahkan topping atau taburan di atas kue, anda bisa membayar tambahan 1 ribu hingga 4 ribu rupiah tergantung jenis topping. Untuk minuman, harganya sama kayak di warung makan biasa, jadi ga perlu khawatir jika anda ingin jajan di sini.


Nasi Goreng Ebi

Soto Ceker Betawi ini berlokasi di jalan Sosrokartono Kudus, tepatnya depan makam Panjang. Dengan mengusung konsep media sosial instagram, anda akan melihat banyak sekali coretan akun instagram yang ditulis dengan kapur warna warni di setiap sudut. Terdapat pula gambar grafiti di tembok samping. Di sini yang jualan muda muda semua, jadi tidak salah jika mereka mengusung konsep media sosial demi menggaet pelanggan. Tak heran jika setiap harinya warung Soto Ceker Betawi ini ramai oleh pembeli, terutama muda mudi yang juga eksis berfoto di tempat ini. Selamat Mencoba...


Konsep Instagram Di Warung Soto Ceker Betawi Kudus






Sunday, February 28, 2016

Menelusuri Jejak Keberadaan LGBT Di Kabupaten Kudus, Sebuah Fakta Mengejutkan

Kudus merupakan sebuah kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang maju karena banyaknya perusahaan rokok maupun elektronik yang berdiri di sini. Kudus merupakan salah satu kota yang religius, apalagi dengan adanya 2 makam wali penyebar agama Islam yakni Sunan Kudus dan Sunan Muria. Hal ini membuat masyarakat Kudus terkenal religius dan taat pada ajaran agama.

Belakangan ini, di berbagai media baik media cetak maupun elektronik santer diberitakan mengenai LGBT, LGBT sendiri singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. Lesbian dan Gay yang berarti hubungan sesama jenis, Biseksual yang berarti kelainan seksual dengan 2 orang, dan Transgender yan berarti merubah kodrat dari laki-laki menjadi perempuan maupun sebaliknya. Tentunya hal ini meresahkan masyarakat, bagaimana tidak? secara terang-terangan, mereka yang termasuk dalam kelompok LGBT ingin sekali diakui keberadaannya dan dilegalkan.


Salah satu penjual LGBT di Kudus

Dampak dari isu LGBT tidak serta merta membuat masyarakat Kudus resah dan gelisah, justru mereka merasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Bukan hanya karena mereka mempunyai keimanan yang kuat, buka karena di Kudus terdapat 2 makam sunan, bukan pula karena mereka takut akan hukum. Tetapi masyarakat Kudus lebih mengenal LGBT sebagai kuliner yang enak dan lezat. Loh kok bisa?

LGBT merupakan singkatan dari Lemper, Gethuk, Bubur dan Tiwul, bukan kelainan seksual seperti yang tersebut di atas. Lemper adalah makanan yang terbuat dari ketan yang ditengahnya diisi dengan ayam maupun abon sapi, gethuk adalah makanan yang terbuat dari ketela pohon yang dideplok (tumbuk), Bubur adalah makanan yang terbuat dari beras yang dihaluskan dan dikasih santan, sedangkan tiwul adalah makanan yang terbuat dari ketela pohon yang dihaluskan dan dimasak dengan gula merah. Bagi masyarakat Kudus, keberadaan LGBT justru dicari-cari dan menjadi primadona bagi masyarakat, terutama pedesaan. Sebuah fakta mengejutkan bahwa masyarakat Kudus gemar mengkonsumsi LGBT.

Di Kudus sendiri, keberadaan LGBT masih bisa sering kita jumpai baik di pedesaan maupun perkotaan. Salah satunya terletak di depan SD 3 Mlati Kidul Kudus (Sebelah Timur Gor Wergu Wetan Kudus). Setiap pagi, penjual gethuk dan bubur tersebut ramai pembeli, bahkan saya sendiri masih sering membeli gethuk di sini meskipun harus mengantri. 1 porsi gethuk dicampur dengan ketan, mata sapi yang ditaburi parutan kelapa dan air gula merah. Saya hanya membayar 2 ribu rupiah saja untuk membeli 1 porsi gethuk yang ditum (dibungkus) daun pisang. Rasanya sungguh sangat luar biasa sekali, benar-benar nikmat. LGBT di timur GOR ini buka setiap hari, kecualli hari Senin dan Selasa libur.

Selain di tempat tersebut, LGBT di Kudus dapat kita jumpai di beberapa pasar tradisional. Selain di pasar, LGBT sering juga mangkal di bangjo proliman barongan Kudus. Biasanya, penjual LGBT adalah nenek-nenek tua. Sebagai generasi muda, sudah sepatutnya kita turut melestarikan makanan tradisional ini. Meskipun LGBT merupakan makanan tradisional, namun penikmat dan konsumen LGBT masih sangat banyak. Jadi jika anda ingin berbisnis, jangan latah dengan yang sedang laris saat ini, pertimbangkanlah melirik makanan tradisional.