BREAKING NEWS

Saturday, June 18, 2016

sahabat


Sahabat, Bukan

            Sahabat! Satu kata yang menjadi dasar  hubungan baik antara seseorang dengan orang lain. Bahkan, orangtua dan keluarga merupakan sahabat pertama yang menjadikan kita merasa berguna untuk keluarga, orang lain, bahkan negara. Lantas,  seberapa pentingkah peran sahabat dalam kehidupan? Jelas! Sangat penting! Jika tidak memiliki sahabat, seolah tidak bisa mengekspresikan cinta dan kasih sayang.

Pada zaman Nabi dan Rasul, terkisah para sahabat begitu setia mendampingi Nabi untuk menjalankan dakwah. Para kaum kafir yang terus-menerus menghalangi dakwah beliau, namun para sahabat menjaga dan tetap melindungi dengan segenap darah yang mengalir. Sedangkan, dalam Al-Qur’an dan Hadist pun sudah dijelaskan mengenai menjalin persahabatan antar umat. Misal, dalam surat Al-hujurat ayat 10 dan surat Ali Imran ayat 103, di dalam tafsiran kedua ayat tersebut telah menjelaskan tentang bagaimana terciptanya Ukhuwwah (persaudaraan) dengan baik.

“Orang-orang  beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu demikianlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah. Supaya kamu mendapat rahmat.” (Qs. Al-Hujurat ayat 10).

Namun, ketika menjalin persahabatan dengan berbeda keyakinan, tentu saja diperbolehkan, asalkan tidak mengganggu syari’at dan aqidah. Akan tetapi, makna sahabat itu sendiri, merupakan kajian keikhlasan dalam suka maupun duka. Sahabat tidak akan meninggalkan sahabatnya dalam keadaan duka maupun luka. Justru menghiburnya dengan senyum, tawa, memberikan motivasi, nasihat ke arah lebih baik. Memiliki seorang sahabat ketika masih remaja, tentunya akan menciptakan rasa yang berwarna seperti pelangi.

Sebaagai contoh, ketika seorang sahabat mendapatkan sebuah musibah, sebagai sahabat yang baik, akan menciptakan suasana riang untuk mengurangi dukanya. Dengan selalu mendoakan dan mendukung segala hal yang bersifat positif dan bermanfaat, seorang sahabat akan ikut serta bahagia lahir batin. Tidak ada rasa husnudzon yang bersifat merugikan sehabatnya sendiri.

Makna sahabat yang baik untuk sahabat yang baik pula, tidak mengharapkan imbalan berupa materi ataupun balas jasa. Hanya membalasnya dengan ketulusan, kesabaran, kehangaatan, doa yang baik untuk menuju jalan Surga, dan senyum yang ikhlas. Namun, jika dalam persahabatan mengalami konflik, merupakan hal yang wajar saja. Tetapi, jika pertengkaran itu menuju jalan kerenggangan, maka siapakah yang salah? Apakah sahabat? Atau, justru diri sendiri? Perlunya instropeksi diri juga faktor penting agar keutuhan persahabatan tetap terjaga.

Hanya saja, bagaimana pun berusaha untuk  kekeuh, menjadikan dan mempertahankan seseorang sebagai sahabat, jika Yang Maha Mengatur hidup tidak berkenan, maka dia bukanlah sahabat terbaik. Sebenarnya, jika kita mencontoh kisah persahabatan yang dialami para sahabat  Nabi, tentunya makna yang sulit dicari, justru mudah untuk diresapi serta dipahami dengan keikhlasan.

Makna sahabat bagi remaja tentunya berbeda dengan makna sahabat bagi orangtua. Sedangkan, seorang remaja yang rentan akan arus budaya westernisasi, akan lebih baiknya jika memiliki seorang sahabat yang berakhlak karimah. Sebagai remaja yang terdidik dan smart secara lahiriyah dan batiniyah, menjalin hubungan keakraban dengan makhluk-Nya, menjadi salah satu ciri manusia yang mengedepankan nilai sosial daripada egoisme.

Dalam istilah yang ada, copy paste dari kisah kasih persahabatan pada zaman Nabi. Copy yang dimaksudkan, meniru bagaimana ketulusan salah seorang sahabat Nabi yang bernama Abu Bakar As-Siddiq, hingga jenazah beliau dimakamkan bersama makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi. Paste dalam artian, menerapkan ajaran Rasulullah SAW dalam keseharian, terutama saat menjalin persahabatan yang menurut kita layak menjadi sahabat.

Barangkali ketika menjalin persahabatan yang mengakibatkan perusakan moral yang terjadi pada remaja saat ini, sama sekali bukan makna sahabat yang harus dipertahankan. Namun, ketika anak mulai beranjak remaja, ketika anak mengerti tentang menjalin pertemanan, yang perlu ditekankan ialah penanaman akhlak yang di dasari oleh kejujuran. Di sini, berharap jika peran orang tua, keluarga, pendidikan, instasi serta masyarakat luas bukan hanya berperan pasif, namun secara objektif. Untuk membentuk generasi persahabatan yang menjadikan bangsa menjadi berkah.

Di samping itu, agar anak maupun remaja, ketika memiliki seorang sahabat, tidak akan menjerumuskan sahabatnya ke dalam jurang neraka. Sangat miris serta ironis ketika mendengar dan melihat berita teve, koran, majalah, maupun media sosial yang memuat kisah kasih persahabatan yang berujung maut sangat tragis. Sangat di sayangkan, jika persahabatan yang baik, tidak dilandasi dengan rasa hormat dan kasih sayang. Satu hal yang pasti untuk kita, perbaikan moral diri serta meningkatkan empati, simpati, serta kejujuran, mungkin akan membawa pada persahabatan yang terbaik dan abadi. Tidak ada makna sahabat jika tidak bisa menjadi seorang sahabat yang baik untuk diri dan keluarga.





BIODATA SINGKAT:

NAMA : JARWATI ALUMNI SMA PGRI 1 KUDUS 2013

MAHASISWI STAIN KUDUS PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM SEMESTER V

INGIN KENAL LEBIH LANJUT? HUBUNGI AJA VIA EMAIL: ARHAZAHWA@GMAIL.COM










Tuesday, June 7, 2016

Punya karya foto? Kirim saja karya kamu untuk mengikuti agenda Jepara Photo Exhibition 2016!

Karya foto boleh berasal dari kamera handphone, mirroless maupun DSLR.

Kesempatan buat kamu unjuk karya terbaikmu.

Info lebih lanjut, kontak:
@budislankcooters : 085.6269.2882
@andangsugiarto : 0856.4126.3345
Hanif Feryan: 0896.8128.7607

Ayo ikuti dan ramaikan agenda #BukaBersama yang diselenggarakan oleh komunitas peduli pendidikan @jeparasatubuku dengan mengajak 55 Anak Yatim dari Panti Asuhan Nurul Huda, Tegalsambi Tahunan Jepara.

Kosongkan agendamu untuk mengikuti acara sosial ini, besok hari Minggu, 19 Juni 2016 mulai pukul 15:00 s/d selesai.

Salurkan donasi ke rekening
#JeparaSatuBuku :
BNI Syariah an. Sulistyana - 0390922520.

Jepara Satu Buku juga membuka donasi dalam bentuk #sponsorship .
Kontak:
Alal: 082.2757.5889
Aini: 0852.2609.1077
Liztya: 089.6927.0886
Utomo: 0853.7300.9094

Follow:
Twitter: @JSBjepara
FB: Jepara SatuBuku
IG: @JeparaSatuBuku