BREAKING NEWS
Showing posts with label Berita. Show all posts
Showing posts with label Berita. Show all posts

Wednesday, February 17, 2016

SMA Muhammadiyah Kudus Lolos Seleksi Program Pertukaran Pelajar Ke Malaysia

SMA Muhammadiyah Kudus yang terletak di kelurahan Damaran, kecamatan Kota kabupaten Kudus kembali menorehkan prestasi. Sejumlah 17 peserta didiknya lolos seleksi dalam program pertukaran pelajar dengan Sekolah Menengah Kebangsaan Bukit Jambul, Bayan Lepas, Malaysia.

Kepala SMA Muhammadiyah Kudus, Mochammad Chasan mengatakan bahwa sekolahnya memang telah memiliki program untuk mengembangkan wawasan dan kebahasaan. Diantaranya mengikuti kegiatan ilmiah di tingkat internasional, mendatangkan guru asing dan mengadakan pertukaran pelajar. Sekolah juga telah membekali peserta didik dengan kemampuan akademik, kemampuan bahasa Inggris dan juga budaya. (SM, 17/02).


Sumber gambar : Harian Suara Merdeka (17/02)


Kemarin (16/02), Sekda Kudus Noor Yasin saat menerima kunjungan SMA Muhammadiyah ini mengaku bangga dengan prestasi peserta didik tersebut, dan beliau juga berpesan agar peserta didik tersebut membawa nama harum dan memperkenalkan budaya Kudus kepada masyarakat Malaysia. Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, Drs. Joko Susilo yang menyatakan bangga dan berharap bisa menjadi pemicu semangat peserta didik lain. (SM, 17/02)

Program pertukaran pelajar ini utamanya bertujuan untuk menjalin tali silaturahim yang lebih akrab dengan sekolah, serta pertukaran budaya dan informasi yang akan berguna bagi kualitas sekolah. Diharapkan ilmu atau pengalaman yang didapat oleh peserta didik ini bisa diterapkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya di sekolah asal. Prestasi dari peserta didik tersebut patut dicontoh oleh peserta didik lainnya yang belum mendapat kesempatan pertukaran pelajar dengan negara lain.

Monday, February 8, 2016

Liburan Imlek, Tempat Wisata Di Kudus Kebanjiran Manusia

Memasuki tahun baru Imlek 2567 (8/2) yang ditetapkan sebagai hari libur nasional dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk berlibur dan berwisata. Begitu juga di Kudus, setelah beberapa hari diguyur hujan, pagi iini cuaca Kudus terlihat cerah dan panas sehingga banyak sekali orang yang mengisi liburan bersama keluarga, pacar maupun teman untuk berwisata, mengingat hari ini libur terakhir sebelum beraktivitas kembali hari Selasa besok.


Pertunjukan Barongsai Museum Kretek


Destinasi wisata di Kudus yang menjadi favorit dipenuhi oleh para wisatawan. Antara lain di Colo, Rahtawu, dan tak ketinggalan Museum Kretek yang pagi ini dipenuhi oleh lautan manusia. Dalam rangka memperingati tahun baru Imlek ini, pihak Museum Kretek sengaja menghadirkan pertunjukkan Barongsai. Hal inilah yang membuat Museum Kretek pagi ini sangat ramai oleh pengunjung yang sekedar ingin menyaksikan pertunjukan Barongsai maupun berwisata di area museum.

Tak ketinggalan, para pedagang pun ikut meraup untung dari pertunjukkan ini. Seperti yang dirasakan oleh Muhdi (40) penjual kojeg pentol yang biasa mangkal di depan Museum Kretek. Penjualannya meningkat 60% dibanding hari biasanya, ini merupakan berkah dari tahun baru Imlek. Hal serupa juga dialami oleh para pedagang lainnya yang juga mangkal di depan museum.

Tahun baru Imlek 2567 yang bertepatan dengan tanggal 8 Februari 2016 ini tak hanya menjadi perayaan bagi orang Tiongkok maupun keturunannya, namun telah menjadi perayaan bagi banyak orang di Indonesia, dimana ornamen-ornamen Imlek terlihat di berbagai sudut. Hal ini menjadi simmbol bahwa Indonesia merupakan negara yang penuh toleransi terhadap keberagaman. Selamat Tahun Baru Imlek 2567, Gong Xi Fat Choi.

Sunday, February 7, 2016

Pramuka SMA PGRI 1 Kudus Ajarkan Peserta Didik Berbagi dan Cinta Lingkungan

Hari ini tanggal 7 Februari 2016 bertepatan dengan hari Minggu yang juga hari libur, bagi anak-anak pramuka Rama-Shinta SMA PGRI 1 Kudus, liburan ini dimanfaatkan untuk kegiatan bakti sosial dan juga lintas alam. Kegiatan berlangsung selama sehari dengan melewati beberapa desa, dimulai pukul 08.00 WIB.

Pramuka Rama-Shinta

Adhi, pembina pramuka rama-shinta saat dimintai keterangan menjelaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang makna berbagi kepada sesama dan juga mengenalkan alam kepada generasi muda. Menurutnya, hari liburan harus dimanfaatkan untuk kegiatan yang bersifat positif. Selain sisi edukasi, pembelajaran di luar sekolah sudah selayaknya dilaksanakan agar peserta didik tidak jenuh dan bosan. Ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, tambahnya.

Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan meliputi bersih desa, membagi kalender gratis kepada penduduk dan wisata alam. Kegiatan ini cukup menyita perhatian masyarakat setempat, terutama saat pembagian kalender, ada warga yang sengaja datang meminta meski belum dikasih, ada pula yang tidak mau difoto dan malu-malu saat dikasih. Kegiatan berakhir dengan wisata alam di desa Rahtawu, di pemandian kali pethuk dan pemandian kali tempur. Peserta didik sangat menikmati kegiatan ini dan berharap dapat dilakukan setiap saat.

Pembagian Kalender

Selama ini, banyak yang kurang tahu bahkan tidak mengetahui tentang pendidikan kepramukaan. Sejatinya pramuka adalah salah satu metode pembentukan revolusi mental yang digadang-gadang oleh Presiden. Pada Kurikulum 2013, pendidikan kepramukaan menjadi kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh sekolah. Mengingat urgensi pendidikan kepramukaan di kalangan remaja, sudah sepatutnya pendidikan kepramukaan menjadi baris terdepan dan tolok ukur keberhasilan pembangunan mental remaja. Salam Pramuka!!

Saturday, February 6, 2016

Diguyur Hujan Deras, Kudus Timur Siaga Banjir

Pagi ini (6/2) cuaca di Kudus cerah berawan, namun ketika siang hari sebagian wilayah Kudus diguyur hujan sangat deras, terutama di wilayah Kudus utara. Intensitas air yang tinggi membuat beberapa sungai meluap, diantaranya adalah sungai Piji yang melintasi desa Kesambi, Mejobo Kudus tak mampu menampung luapan air sehingga mengakibatkan air tumpah ke jalan.


Banjir di desa Golan Tepus, Mejobo Kudus

Tidak hanya di Kesambi, wilayah sekitar desa tersebut turut merasakan dampak meluapnya air meskipun tidak sampai menggenangi rumah warga. Salah satunya adalah desa Golan Tepus, Mejobo Kudus. Tampak pada gambar di atas bagaimana air menngalir begitu deras membanjiri lahan penduduk setempat. Salah satu warga Golan Tepus bernama Cicik (20) saat ditemui menjelaskan kepada adhisyahreza.com bahwa air meluap sudah sedari kemarin Jum'at (5/2) dan siang ini malah ditambah dengan hujan yang sangat deras sehingga dikhawatirkan banjir menggenangi rumah.


Banjir di desa Kesambi, Mejobo Kudus

Kecamatan Mejobo dan Jekulo yang masuk wilayah Kudus timur memang sering menjadi langganan banjir saat hujan deras. Beberapa desa yang merupakan daerah rawan banjir adalah Golan Tepus, Kesambi, Mejobo, Temulus, Hadipolo, dan desa sekitarnya. Tidak salah jika wilayah tersebut terkenal dengan sebutan kota air. Tingkat curah hujan yang sangat tinggi belakangan ini membuat warga daerah tersebut harus siaga banjir, karena banjir bisa datang setiap saat tanpa diduga.


Banjir di desa Mejobo Kudus

Thursday, January 28, 2016

Dikira Bom, Warga Kudus Dihebohkan Paket Mencurigakan

Jalan HOS Cokroaminoto Kudus mendadak ramai siang ini (28/01). Bermula saat seorang warga desa Mlati Lor kecamatan kota kudus bernama samini menemukan paket dos yang berasal dari Solo. Tidak jelas siapa pengirim dan siapa yang dikirimi.

Samini tak berani membuka paket tersebut, ia pun lantas melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat. Samini takut jika isinya adalah bahan peledak, apalagi belakangan ini Indonesia sedang heboh teroris dan juga pengeboman.

Warga sekitar pun ikut panik dan mengerubungi tempat kejadian tersebut sampai akhirnya polisi datang. Jalan HOS Cokroaminoto mendadak macet dan penuh sesak warga yang ingin melihat langsung paketan tersebut.

Setelah diselidiki dan dibuka, ternyata yang ditakutkan warga tidak benar adanya, isi paketan tersebut diketahui hanyalah beberapa gelas plastik yang biasa buat jualan es jus. Warga pun dihimbau agar tidak panik dan takut. Semoga kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Wednesday, January 20, 2016

Lagi, Seorang Pemuda di Kudus Mengakhiri Hidup Dengan Gantung Diri

Ilustrasi Gantung Diri

Hari ini sekitar pukul 11.00 siang, warga dukuh Dau desa Hadipolo RT 3 RW 4 kecamatan Jekulo Kudus dikejutkan dengan meninggalnya seorang pemuda yang bernama Miftahuddin, 22 tahun. Pemuda tersebut ditemukan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamarnya dengan sebuah kain yang mengikat di leher.

Miftahuddin yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan sebuah pabrik di Kudus, dalam kesehariannya korban dikenal sebagai seorang yang pendiam. Setiap ada masalah, tak pernah menceritakan kepada siapapun. Namun, diketahui korban sering mengeluh rasa sakit pada kepalanya karena tekanan darah tinggi, tetangga korban mengatakan bahwa korban sering tidak masuk kerja jika sakitnya kambuh.

Kejadian bermula saat tadi pagi korban tidak masuk kerja, ia lebih memilih berdiam diri di kamar dan menutup kamarnya. Sampai jam 11 siang kakak korban yang bernama Titi Sukati pulang dari menunggu anaknya, Arif Prasetyo (8) dari sekolah, semua pintu rumah terkunci, Titi mengira mungkin korban sedang tidur di kamar, sehingga Titi menyuruh Arif untuk masuk lewat jendela dan membukakan pintu, setelah masuk rumah, mendadak Titi berteriak histeris sehingga membuat tetangganya datang dan menanyakan apa yang terjadi, saya ditanya kenapa, Titi tidak menjawab dan malah meminta tolong menurunkan jenazah adiknya yang sudah terbujur kaku.

Motif bunuh diri, untuk sementara ini belum diketahui. Namun dari pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan. Kabar ini pun langsung menyebar ke tetangga, sehingga membuat banyak orang yang berkerumun ingin menyaksikan.

Monday, January 18, 2016

MIRIS: INDAHNYA PANTAI DAN PULAU PANJANG JEPARA DIBAYANGI LIMBAH SAMPAH

Sumber Foto: Original Foto at Pulau Panjang Jepara 17 Januari 2016 By: Jarwati

Sumber Foto: Original Foto at Pulau Panjang Jepara 17 Januari 2016 by: Jarwati

 Oleh: Jarwati

INDONESIA KITA
17 Januari 2016
Saat aku bersama kakak sepupu berserta teman-teman yang memutuskan untuk berlibur ke Pantai Bandengan, pagi itu juga kami berangkat. Sesampainya, kami disuguhkan oleh pemandangan alam bagian dari pulau yang ada di Indonesia sungguh menakjubkan. Karena petualangan kami tidak hanya menikmati pantai, lantas kami berinisiatif melanjtkan perjalanan ke Pulau Panjang. Itu baru pertama kalinya aku menjejakkan kaki di pulau yang terkenal se-Nusantara itu.

Kami menyewa kapal bersama penumpang lainnya yang melanjutkan perjalanan ke pulau Panjang. Desir ombak yang begitu menyenangkan untuk dinikmati, membuatku mengembuskan napas dan menghirup angin laut. Sekitar dua puluh menit sampailah kami di pulau yang memiliki julukan Pulau Panjang. Pemandangan di Pulau Panjang justru lebih indah dan menarik dari bibir pantai Bandengan.

Kami tetapi menjelajah pulau tersebut untuk mengabadikan momen-momen kebersamaan dengan berselfie ria. Namun saat di bibir pulau, aku menemukan banyak sampah yang mengambang di laut. Kayu-kayu yang 'kurang terawat' dan tergeletak sembarangan, membuatku enggan untuk bermandi di pinggir laut Pulau Panjang. Hal seperti sampah ini lah justru yang membuat wisatawan lokal maupun interlokal membatin akan buruknya sistem pengelolaan wisata alam yang dikendalikan oleh pemerintahan.

Bahkan, seperti kritik ataupun saran untuk pembangunan daerah wisata seperti Pulau Panjang mengenai perbudakan sampah, tidak mempan dengan hanya dipajang sebuah tulisan "DILARANG MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN". Menurutku itu tidak efektif. Mengingat bahwa membuang sampah sembarangan sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Tetapi ketika menyadari akan tradisi masyarakat yang sulit dihilangkan, tentunya pemerintah lebih memfokuskan pengelolaan wisata ditekankan pada SAMPAH yang menjijikan.

Mengenai budaya serta tradisi kebersihan, di negara Taiwan maupun negara tetangga lainnya, kebersihan dari sampah sangat ditekankan kepada warga negara mereka. Di negara Taiwan, salah satu fotografi perempuan yang memotret aksi para siswa membersihkan lingkungan dari sampah, ia mengatakan bahwa sekitar seminggu sekali, para siswa memiliki jadwal serta tanggung jawab bersama untuk membersihkan sampah. Bahkan, dosen filsafat saya saat mengadakan penelitian di Australia beberapa bulan yang lalu, warga negara yang dengan sengaja membuang sampah sembarangan justru akan dikenakan denda maupun sanksi. Sehingga beliau berani berspekulasi, "Wong Islam kok ora ngislami. Budaya kebersihan kok dilupakan. Bukankah dalam Islam sudah jelas dikatakan bahwa kebersihan sebagian dari iman? Bahkan dalam hadist sudah jelas dikatakan Annadzofatul Minal Imaan."


Sumber Foto: Original Foto at Pulau Panjang Jepara 17 Januari 2016
By: Jarwati
Kita bisa membenahi masalah sampah yang utama memulai dari diri sendiri. Kemudian kepada pemerintahan khususnya daerah Jepara untuk pengelolaan limbah sampah yang mencemari wisata bahari di sekitar Pulau Panjang, untuk memaksimalkan kegiatan tersebut. Sebab yang menjadi pertimbangan masalah sampah ini, ketika para wisatawan asing menjelajahi pulau Panjang maupun pantai Bandengan, tidak akan meninggalkan kesan negatif untuk Indonesia. Untuk yang terkecil, kita bisa membuat lomba setiap seminggu sekali bagi wisatawan untuk mengumpulkan sampah, kemudian mengumpulkannya di tempat khusus yang telah disediakan oleh pemerintah pariwisata Jepara untuk selanjutnya dikelola secara khusus pula.

Sumber Foto: Original Foto at Pulau Panjang Jepara 17 Januari 2016
By: Jarwati


Kudus, 18 Januari 2016
pukul 20.52 WIB

Friday, January 15, 2016

Warga Jepara Dihebohkan Isu Pocong Gentayangan

Desa margoyoso kecamatan kalinyamatan kabupaten jepara mendadak ramai dan heboh lantaran tadi malam, hari kamis malam jumat 14/1 dilakukan pembongkaran terhadap salah satu kuburan warga yang diduga bergentayangan menjadi pocong dan meresahkan warga.

Sampai berita ini diturunkan, belum jelas mengapa kuburan ini dibongkar, tapi isu yang berkembang di masyarakat dan dari kesaksian warga yang pernah didatangi penampakan pocong menyatakan bahwa pocong tersebut meminta warga untuk melepaskan kawat behel gigi yang masih terpasang di tubuh jenazah.

Sebagai manusia yang berakal dan beragama, kejadian tersebut bisa menjadikan diri kita lebih bertaqwa, tidak perlu menggunjingkan orang yang telah meninggal. Mau khusnul khotimah maupun su'ul khotimal biarlah itu menjadi urusan Allah.
Makam Margoyoso