BREAKING NEWS

Monday, January 18, 2016

MIRIS: INDAHNYA PANTAI DAN PULAU PANJANG JEPARA DIBAYANGI LIMBAH SAMPAH

Sumber Foto: Original Foto at Pulau Panjang Jepara 17 Januari 2016 By: Jarwati

Sumber Foto: Original Foto at Pulau Panjang Jepara 17 Januari 2016 by: Jarwati

 Oleh: Jarwati

INDONESIA KITA
17 Januari 2016
Saat aku bersama kakak sepupu berserta teman-teman yang memutuskan untuk berlibur ke Pantai Bandengan, pagi itu juga kami berangkat. Sesampainya, kami disuguhkan oleh pemandangan alam bagian dari pulau yang ada di Indonesia sungguh menakjubkan. Karena petualangan kami tidak hanya menikmati pantai, lantas kami berinisiatif melanjtkan perjalanan ke Pulau Panjang. Itu baru pertama kalinya aku menjejakkan kaki di pulau yang terkenal se-Nusantara itu.

Kami menyewa kapal bersama penumpang lainnya yang melanjutkan perjalanan ke pulau Panjang. Desir ombak yang begitu menyenangkan untuk dinikmati, membuatku mengembuskan napas dan menghirup angin laut. Sekitar dua puluh menit sampailah kami di pulau yang memiliki julukan Pulau Panjang. Pemandangan di Pulau Panjang justru lebih indah dan menarik dari bibir pantai Bandengan.

Kami tetapi menjelajah pulau tersebut untuk mengabadikan momen-momen kebersamaan dengan berselfie ria. Namun saat di bibir pulau, aku menemukan banyak sampah yang mengambang di laut. Kayu-kayu yang 'kurang terawat' dan tergeletak sembarangan, membuatku enggan untuk bermandi di pinggir laut Pulau Panjang. Hal seperti sampah ini lah justru yang membuat wisatawan lokal maupun interlokal membatin akan buruknya sistem pengelolaan wisata alam yang dikendalikan oleh pemerintahan.

Bahkan, seperti kritik ataupun saran untuk pembangunan daerah wisata seperti Pulau Panjang mengenai perbudakan sampah, tidak mempan dengan hanya dipajang sebuah tulisan "DILARANG MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN". Menurutku itu tidak efektif. Mengingat bahwa membuang sampah sembarangan sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Tetapi ketika menyadari akan tradisi masyarakat yang sulit dihilangkan, tentunya pemerintah lebih memfokuskan pengelolaan wisata ditekankan pada SAMPAH yang menjijikan.

Mengenai budaya serta tradisi kebersihan, di negara Taiwan maupun negara tetangga lainnya, kebersihan dari sampah sangat ditekankan kepada warga negara mereka. Di negara Taiwan, salah satu fotografi perempuan yang memotret aksi para siswa membersihkan lingkungan dari sampah, ia mengatakan bahwa sekitar seminggu sekali, para siswa memiliki jadwal serta tanggung jawab bersama untuk membersihkan sampah. Bahkan, dosen filsafat saya saat mengadakan penelitian di Australia beberapa bulan yang lalu, warga negara yang dengan sengaja membuang sampah sembarangan justru akan dikenakan denda maupun sanksi. Sehingga beliau berani berspekulasi, "Wong Islam kok ora ngislami. Budaya kebersihan kok dilupakan. Bukankah dalam Islam sudah jelas dikatakan bahwa kebersihan sebagian dari iman? Bahkan dalam hadist sudah jelas dikatakan Annadzofatul Minal Imaan."


Sumber Foto: Original Foto at Pulau Panjang Jepara 17 Januari 2016
By: Jarwati
Kita bisa membenahi masalah sampah yang utama memulai dari diri sendiri. Kemudian kepada pemerintahan khususnya daerah Jepara untuk pengelolaan limbah sampah yang mencemari wisata bahari di sekitar Pulau Panjang, untuk memaksimalkan kegiatan tersebut. Sebab yang menjadi pertimbangan masalah sampah ini, ketika para wisatawan asing menjelajahi pulau Panjang maupun pantai Bandengan, tidak akan meninggalkan kesan negatif untuk Indonesia. Untuk yang terkecil, kita bisa membuat lomba setiap seminggu sekali bagi wisatawan untuk mengumpulkan sampah, kemudian mengumpulkannya di tempat khusus yang telah disediakan oleh pemerintah pariwisata Jepara untuk selanjutnya dikelola secara khusus pula.

Sumber Foto: Original Foto at Pulau Panjang Jepara 17 Januari 2016
By: Jarwati


Kudus, 18 Januari 2016
pukul 20.52 WIB

1 comment :