BREAKING NEWS

Saturday, January 2, 2016

Anak jalanan, bukan boy dan refa

Sebelumnya saya kasih pertanyaan ya, siapa yang kenal boy dan refa? Siapa yang tidak tahu sinetron anak jalanan? Bagi yang bisa jawab saya kasih hadiah berupa ucapan selamat, hehe. Saya yakin semua pasti tau, apalagi sekarang sinetron anak jalanan selalu menempati urutan pertama rating share acara tv indonesia.

Sinetron yang mengisahkan anak anak balap disertai kisah percintaan ini mampu menyedot debu, maksudnya menyedot perhatian penonton tv, lengkap dengan kehidupan glamor yang ditunjukkan para pemain.

Awalnya saya mengira sinetron ini mengisahkan tentang anak jalanan yang benar benar hidup di jalanan, jauh dari kehidupan mewah, karena judulnya saja anak jalanan, eh ga taunya malah mengisahkan kehidupan anak anak geng motor.

Saya ga tau di mana letak bagusnya sinetron ini sampai sampai menduduki peringkat atas, padahal jika dinilai dari segi edukasi sangat jauh dan minim tentang pengajaran yang baik. Setiap tayangan selalu disuguhi dengan adegan kekerasan, balapan, dan percintaan yang menurut saya sangat tidak masuk akal, jadi terkesan selalu diulur ulur ceritanya. Apalagi dengan kehadiran adriana yang menurut saya menghalalkan segala cara demi mendapatkan boy padahal sudah bersuami, belum lagi tokoh mamanya boy yang bertingkah aneh dan kekanak kanakan. Ada pula penokohan pembantunya boy yang terlalu ditonjolkan dalam sinetron ini.

Seharusnya stasiun tv tidak hanya mementingkan rating dan pendapatan materi, tetapi harus juga menonjolkan pendidikan akhlak pada generasi muda sekarang ini.

Setujukah kalian seandainya anak jalanan bukan diperankan oleh boy dan refa? Bisakah kejayaan nama masa lalu bisa terulang kembali? Misal saja pemerannya bernama wagiran dan sutiyem? Yang tentu saja lebih ke Indonesiaan.
Salam adhi.

Post a Comment