BREAKING NEWS

Monday, February 15, 2016

Riwayat Kayu Bakar

Kayu bakar pernah menjadi satu-satunya bahan bakar untuk memasak pada jaman dahulu, sebelum ada minyak tanah maupun gas seperti sekarang. Kayu bakar pernah berjaya di masanya. Namun kini, hanya sedikit sekali orang yang menggunakan kayu sebagai bahan bakar untuk memasak karena telah digantikan oleh gas elpiji.


Kayu Bakar


Dulu, orang memasak menggunakan kayu bakar. Setiap pagi ibu-ibu mencari kayu bakar di hutan maupun di kebun untuk dikumpukan dan dibawa pulang ke rumah. Beberapa dekade kejadian tersebut masih berlangsung, hingga akhirnya digantikan oleh kompor minyak tanah. Setelah keberadaan minyak tanah, kayu bakar masih menjadi pilihan bagi beberapa orang. Namun, kayu bakar tersebut mulai dijual dipasaran dengan harga yang terjangkau. Biasanya dijual untingan, 1 unting kayu bakar berkisar antara Rp. 1.000 kala itu.

Kini, kayu bakar tak lagi menjadi primadona masyarakat. Kompor minyak tanah pun sudah mulai ditinggalkan, digantikan oleh gas elpiji 3 kg atau yang biasa disebut gas melon. Hal ini merupakan kebijakan pemerintah yang beberapa waktu lalu diinisiatif oleh wakil presiden Jusuf Kalla. Konversi dari minyak tanah ke gas sudah berjalan beberapa tahun. Selain harganya yang terjangkau, gas 3 kg lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan kayu bakar maupun kompor minyak tanah.

Kayu bakar tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya, abu hasil pembakaran kayu bisa dimanfaatkan untuk dijual maupun dipakai sendiri untuk mencuci peralatan dapur. Arangnya juga digunakan untuk berbagai keperluan memasak, seperti memanggang sate. Kelemahannya, kayu yang dibakar menghasilkan asap yang dapat mengganggu kesehatan. Selain itu, penebangan kayu bisa merusak ekosistem hutan maupun lingkungan.


Saturday, February 13, 2016

Misteri Gunung Yang Mengelilingi Kabupaten Kudus

Kabupaten Kudus memiliki gunung yang sangat terkenal, yakni gunung Muria yang membentang di sepanjang utara Kudus. Gunung dengan tinggi sekitar 1200 mdpl ini memiliki beberapa puncak yang sering didatangi oleh pendaki. Antara lain Argo Piloso, Argo Jombangan, dan Puncak 29. Selain itu, di gunung Muria juga terdapat makam salah seorang wali songo yakni Sunan Muria.


Gunung Misterius di Selatan Kudus

Ternyata kabupaten Kudus tak hanya memiliki gunung Muria, faktanya ada beberapa gunung lagi yang mengelilinginya dan hal itu saya lihat setiap kali berangkat kerja. Setiap pagi saat berangkat kerja, saya selalu melewati jalan tengah (jalan Cendono - UMK) di mana jalan tersebut berada tepat di tengah-tengah areal persawahan. Ada yang menarik dan janggal setiap saya melewati jalan tersebut, saya selalu melihat ada gunung yang berada di selatan dan tenggara Kudus, anehnya gunung tersebut hanya terlihat setiap pagi hari saja. Sampai sekarang saya belum mengetahui gunung apakah itu. Mungkin anda ada yang mengetahuinya?

Tidak hanya gunung tersebut, di bagian timur terlihat juga rangkaian gunung yang hanya terlihat saat pagi hari juga. Kalau gunung yang di bagian timur ini saya bisa mengetahuinya. Gunung tersebut adalah bukit patiayam dan juga pegunungan yang berada di wilayah perbatasan Kudus-Purwodadi.

Menjadi pertanyaan yang menarik bagi saya karena kabupaten Kudus ternyata dikelilingi oleh rangkaian gunung di tiap arah mata angin, hanya saja yang memang terlihat jelas dan terkenal adalah gunung Muria. Bisa jadi Kudus merupakan kota yang dilindungi oleh gunung-gunung tersebut yang tentunya menjadi misteri dan klenik tersendiri di masyarakat. Konon katanya Kudus dilindungi oleh ular raksasa di area gunung Muria sehingga daerah Kudus aman dan tentram. Wallahu a'lam.

Terlepas dari unsur klenik, jika anda ingin melihat keindahan rangkaian gunung tersebut anda bisa melihatnya saat pagi hari di jalan tengah tersebut. Mungkin saja di wilayah Kudus yang lain nampak juga gunung-gunung tersebut.

Mudun Lemah, Tradisi Jawa Yang tetap Lestari

Mudun Lemah berasal dari bahasa Jawa, mudun yang berarti turun dan lemah yang berarti tanah. Jadi dapat diartikan mudun lemah adalah turun tanah. Tradisi mudun lemah diperuntukkan bagi bayi yang baru menginjak tanah, biasanya dilakukan setelah bayi menginjak umur 1 tahun ke atas.

Mudun Lemah

Tradisi ini sudah turun temurun sejak jaman dulu. Menjadi sebuah pertanda simbolis bahwa bayi tersebut sudah mulai diperbolehkan menginjakkan kaki di tanah. Peralatan atau uborampe yang digunakan untuk pelaksanaan acara mudun lemah antara lain adalah sebuah kurungan ayam, campuran beras kuning dengan duit receh atau koin dan bisa ditambahkan juga gemblong (ketan) yang akan digunakan bayi untuk duduk saat dikurung.

Acara mudun lemah menjadi lebih semarak karena biasanya yang diundang adalah anak-anak kecil yang ingin menyaksikan sekaligus rebutan duit receh saat ditaburkan ke kurungan bayi. Ditambah juga dengan bingkisan jajan yang membuat anak-anak merasa senang.

Urutan upacara mudun lemah bervariasi, tergantung kemampuan masing-masing pihak yang mengadakan. Secara sederhana urutannya upacara dimulai dari pembukaan, pembacaan ayat suci al qur'an, mendudukkan bayi di atas gemblong, menutup bayi dengan kurungan, menaburkan beras kuning yang dicampur dengan duit receh dan yang terakhir adalah doa untuk sang bayi agar kelak menjadi anak yang soleh maupun solehah.

Meskipun jaman sudah modern, namun tradisi mudun lemah ini tetap lestari di masyarakat Jawa, terutama di pedesaan yang masih memegang  adat Jawa, di kota pun masih kita jumpai masyarakat yang melaksanakan tradisi ini. Sudah menjadi tugas kita untuk melestarikan adat dan tradisi Jawa. Kalau bukan kita siapa lagi?

Friday, February 12, 2016

Lowongan TK Yaa Bunayya Kudus dan SMP II Luqman al Hakim Kudus Februari 2016

Lowongan kerja :


1. TK Yaa Bunayya Kudus membutuhkan guru 5 (lima) orang putri.
Pendidikan terakhir minimal SMA atau sederajat

2. Guru Matematika untuk SMP II Luqman al Hakim.
Pendidikan Minimal S1

3. Security 2 (dua) orang
Pendidikan minimal lulusan SMP.

4. Tenaga Tata Usaha (TU) putra 
Pendidikan minimal lulusan SMK.

5. Penjaga Toko putra 1 (satu) orang
Pendidikan minimal SMP.



Bagi yg berminat silahkan mengirim lamaran ke :

Kantor Yayasan Al Aqsho 
Pesantren Hidayatullah Kudus
Grogol loji bakalan krapyak kudus.cc. LPIH Kudus
pada jam kerja, 08.00 - 14.00 WIB

Contact Person : 081325313049 (hamdan).

Lamaran di terima paling lambat akhir Februari 2016.

Bahagia Serta Ceria Kala Hujan Melanda

Banyak orang yang mengatakan bahwa bahagia itu sederhana, tidak perlu punya harta melimpah, kekuasaan tinggi dan kesenangan duniawi, tapi lebih dari itu, bahagia adalah jiwa yang bersahaja, tak berkeluh kesah dan selalu mensyukuri nikmat tuhan.

Ada juga yang mengatakan bahwa bahagia itu simpel, tidak berbelit belit, asal senyum dan ketawa sendiri ntar juga bahagia. Asal jangan senyum dan ketawa sendiri ya, ntar dibilang kayak orang gila, hehe

Seperti yang tergambar pada foto di bawah, kebahagiaan dan keceriaan mereka seolah tak menyimpan masalah, seolah tak menanggung beban hidup. Potret kebersamaan yang jarang kita temui di tengah modernisasi dan globalisasi, di mana anak lebih permainan modern daripada bermain bersama teman temannya.

Hujan yang terus mengguyur kota kudus belakangan ini memang cukup mengkhawatirkan, apalagi intensitas curah hujan yang terus menerus dan tak berhenti membuat beberapa wilayah mulai siaga dengan bencana banjir yang bisa datang kapan saja. Bahkan sungai wulan yang melintas tanggulangin sudah sampai peres dan hampir mencapai jalanan.

Namun, kekhawatiran akan banjir tidak serta merta membuat semua orang panik dan takut. Justru banjir dan hujan yang turun membuat anak anak senang dan ceria, tatkala mereka bermain main di area banjir seolah tak peduli dengan bahaya yang datang. Wajah wajah polos mereka membuat siapa yang memandang turut bahagia. Keceriaan yang mungkin tak bisa dirasakan oleh orang dewasa, keceriaan yang hanya bisa mereka miliki. Mungkin kita perlu belajar pada mereka bahwa hidup ini indah, hidup ini bahagia, lupakanlah segala macam persoalan hidup yang hanya membuat tertekan. Sebuah cerminan hidup dari anak kecil yang patut kita contoh.

Melukis Abstrak Dengan Media Susu : Percobaan Sederhana




 Melukis dengan media kanvas maupun pada media yang bersifat padat mungkin sudah biasa, tapi akan berbeda jika media dan bahan yang digunakan bersifat cair dan kental, seperti yang saya gunakan dalam percobaan sederhana kali ini, yakni menggunakan bahan dasar susu. Bahan yang mudah kita dapatkan di mana saja dan harga yang terjangkau.

Menuang Susu

Bahan dan peralatan yang dibutuhkan adalah :
1. Susu kental atau susu UHT warna putih
2. Pewarna makanan cair, merah, kuning dan biru
3. Sabun cuci piring cair
4. Piring
5. Air secukupnya
6. Cutton Bud

Langkah percobaan :
1. Tuang susu sachet cair ke dalam sebuah piring yang telah diisi air secukupnya dengan perbandingan susu dan air 2:1, jika anda menggunakan susu UHT, anda tidak perlu menambahkan air, sukup tuangkan saja ke dalam piring
2. Aduk susu yang telah dicampur dengan air sampai merata.
3. Teteskan pewarna makanan dengan menggunakan cotton bud, sesuaikan dengan kreasi anda sendiri.

Meneteskan pewarna makanan

4. Teteskan sabun cuci piring cair di atas pewarna makanan yang diteteskan ke piring.
5. Lihat reaksi yang terjadi dan amati hasilnya.

Hasil Percobaan Dengan Warna Biru

Penjelasan :
Susu merupakan minuman yang tergolong lemak. Lemak akan terurai oleh sabun cuci piring cair karena sifat lemak yang bisa dibersihkan dengan sabun. Hal ini berdasar pada pengalaman saat mencuci piring yang mengandung lemak, saat dicuci dengan sabun maka lemaknya akan hilang. Begitulah penjelasan percobaan kali ini. Silahkan anda coba sendiri di rumah.

Pada percobaan kali ini saya hanya memakai pewarna makanan biru saja sehingga lukisan abstrak yang dihasilkan hanya berwarna biru saja. Jika anda menggunakan pewarna warna warni, anda akan mendapatkan hasil susu pelangi.

Thursday, February 11, 2016

Membuat Balon Mengembang Tanpa Meniup : Percobaan Sederhana

Tahukah anda ternyata balon bisa mengembang sendiri tanpa perlu ditiup maupun dipompa dengan angin? Bagaimana caranya? sebelum melakukan percobaan sederhana ini, anda perlu mempersiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.

Adapun bahan dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

Alat dan Bahan Percobaan

1. Botol air mineral
2. Air secukupnya
3. Soda Kue
4. Cuka Makan
5. Karet gelang
6. Balon

Langkah percobaan :

1. Isilah botol air mineral dengan air kira-kira sampai setengah botol
2. Campurkan 1 botol cuka makan ke dalam air yang sudah dimasukkan dalam botol

Masukkan 1 botol cuka ke botol

3. Masukkan 1 bungkus soda kue ke dalam balon

Masukkan soda kue ke dalam balon

4. Ikatlah balon yang sudah terisi soda kue ke mulut botol air mineral dengan karet gelang, pada saat mengikat, jangan sampai soda kue tercampur ke dalam air botol

Ikat balon dan botol dengan karet gelang

5. Setelah selesai diikat, angkat balon ke atas perlahan-lahan sampai semua soda kue masuk ke dalam botol

Angkat balon ke atas perlahan sampai soda kue masuk botol

6. Amati proses yang terjadi, balon akan mengembang dengan sendirinya.

Balon mengembang



Penjelasan :

Cuka makan bersifat asam, sedangkan soda kue bersifat basa. Jika kedua unsur ini dicampur, maka derajat keasaman atau PH nya akan menjadi netral, dan saat keduanya dicampurkan dalam keadaan tertutup seperti percobaan di atas, maka kedua campuran akan menghasilkan gas CO2 atau karbondioksida, gas inilah yang menyebabkan balon mengembang sendiri. Anda bisa mencobanya sendiri di rumah, selamat mencoba.

Wednesday, February 10, 2016

Spiritualitas Makam Keramat Masin, Raden Ayu Dewi Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku

Makam keramat Raden Ayu Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku terletak di dukuh Masin desa Kandangmas kecamatan Dawe kabupaten Kudus. Makam ini sering didatangi peziarah yang sengaja datang untuk mengalap berkah maupun yang sekedar berziarah. Dinamakan makam keramat karena makam ini menyimpan banyak cerita spiritual dan klenik yang beredar di masyarakat. Konon makam ini dipercaya sebagai tempat pesugihan maupun aktivitas spiritual lainnya. Lokasi makam ini berada jauh dari pusat kota Kudus, berjarak sekitar 20 km dengan jarak tempuh 45 menit. Sepanjang jalan menuju makam yang naik turun, anda akan disuguhi pemandangan yang indah dengan hawa yang sejuk karena banyaknya pepohonan, namun membawa kesan mistis ketika melintasi jalan tersebut.


Area makam Nawangsih dan Rinangku

Berbicara tentang makam ini tak lepas dari sejarah dan legenda yang diceritakan turun temurun. Raden Ayu Nawangsih merupakan putri dari Sunan Muria, dan Raden Bagus Rinangku merupakah salah satu murid Sunan Muria. Dikisahkan bahwa Sunan Muria mempunyai murid dari berbagai daerah karena kemasyhurannya, termasuk salah satunya adalah Raden Bagus Rinangku yang berasal dari daerah Pandanaran. Raden Bagus Rinangku adalah murid Sunan Muria yang memiliki wajah tampan dan kesaktian luar biasa sehingga memikat hati putri Sunan Muria yang bernama Raden Ayu Nawangsih. Keduanya saling mengagumi satu sama lain sehingga terjalin cinta di antara mereka.

Namun kedekatan Raden Bagus Rinangku dengan Raden Ayu Nawangsih rupanya membawa kebencian dan membuat iri salah seorang murid Sunan Muria yang bernama Cebolek. Diam-diam Cebolek juga jatuh hati pada Raden Ayu Nawangsih. Ia cemburu kepada Rinangku, dan dengan segala cara, ia berusaha membuat Nawangsih berpisah dari Rinangku.

Suatu hari, Sunan Muria memerintahkan Rinangku untuk menjaga padi agar tidak dimakan oleh burung-burung di suatu wilayah yang sekarang disebut Masin. Ternyata Rinangku tidak melaksanakan perintah Sunan dengan baik, bukannya menjaga padi tetapi malah berduaan dengan sang kekasih, Nawangsih. Tanpa mereka sadari, ternyata Cebolek melihat kejadian itu, Cebolek pun menghasud dan melaporkan kejadian tersebut kepada Sunan. Mendengar laporan Cebolek, Sunan marah dan segera menyusul Rinangku.


Papan Penunjuk Makam

Sesampai di sawah yang dimaksud, alangkah terkejutnya Sunan ketika melihat Rinangku tidak melaksanakan tugasnya. Melihat sang Sunan marah, Rinangku lantas minta maaf kepada Sunan dan berjanji mengembalikan padi yang telah dimakan burung. Dengan kesaktiannya, Rinangku berhasil mengembalikan padi tersebut. Betapa sunan kecewa karena Rinangku memamerkan kesaktiannya di hadapannya. Sang Sunan kemudian menakut-nakuti Rinangku dengan panah yang hendak dilepas dari busurnya. Tanpa diduga, panah Sunan terlepas dari busurnya dan mengenai tubuh Rinangku. Nawangsih yang melihat peristiwa itu kemudian menangis sejadi-jadinya dan memeluk Rinangku dari belakang dengan cepat, busur panah Sunan pun menembus tubuh Nawangsih. Keduanya kemudian meninggal di tangan Sunan Muria.

Dengan segera, Sunan Muria memerintahkan murid-muridnya untuk mengebumikan jasad Rinangku dan Nawangsih. Kejadian aneh terjadi saat para pengiring jenazah tersebut berjalan perlahan dan berdiam diri saja, lantas Sunan mengatakan jika mereka seperti pohon jati yang berdiam diri. Ucapan Sunan Muria tersebut kemudian menjadi kenyataan, dan para pengiring berubah menjadi pohon jati, sampai kini pohon jatinya masih ada dan telah berusia ratusan tahun.

Peristiwa tragis yang menimpa Rinangku dan Nawangsih dapat menjadi pelajaran untuk kita agar senantiasa menjaga amanat, melaksanakan perintah guru dengan sebaik-baiknya dan tidak sombong dengan kelebihan yang kita miliki. Sebuah pembelajaran yang sarat akan pesan moral.

Berikut adalah foto-foto jalan menuju makam Raden Ayu Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku :









Meneroka Air Terjun Tersembunyi Dukuh Bakaran, Piji Dawe Kudus

Bicara tempat wisata di kabupaten Kudus tak akan ada habisnya jika digali lebih dalam. Banyak sekali tempat-tempat menarik yang belum diketahui oleh masyarakat. Selain air terjun montel yang sudah sangat terkenal, ternyata masih ada air terjun yang belum banyak dipublikasikan. Diantaranya adalah air terjun yang terletak di dukuh Bakaran desa Piji kecamatan Dawe kabupaten Kudus.

Lokasi air terjun ini mudah ditemukan, bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor maupun mobil pribadi. Terletak kira-kira 15 km dari pusat kota Kudus ke arah utara, rutenya sama persis dengan arah menuju gunung Muria. Dari pasar piji dawe lurus ke utara sampai ada pertigaan menuju arah ternadi belok kanan. Ada tiga dukuh yang harus dilalui yakni dukuh peterongan, dukuh benter dan yang terakhir dukuh bakaran, semuanya masuk dalam wilayah desa Piji. Sesampai di dukuh bakaran, anda harus berhenti di masjid besar dukuh ini, hanya di masjid inilah motor atau mobil anda bisa diparkir untuk kemudian turun menuruni jalanan tanah setapak. Sampailah anda di air terjun tersebut, di bawahnya mengalir sungai yang cukup deras jika musim penghujan.

Meskipun air terjun ini mempunyai ketinggian yang tidak terlalu tinggi, namun keindahan alam di sekitarnya mampu membuat anda terkagum dan terpesona. Hamparan sawah penduduk yang menghijau, gemericik aliran air sungai dan aktivitas penduduk sekitar mampu membuat damai setiap mata yang memandang. Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk menuju air terjun ini karena air terjun bakaran ini bukan tempat wisata dan tidak dikelola oleh masyarakat maupun pemerintah.

Air terjun bakaran ini tidak sendirian, jika anda naik ke atas melewati persawahan, anda akan menemukan sebuah goa kecil di tengah jurang. Masyarakat setempat percaya jika ada yang bisa melewati goa tersebut maka bisa sampai ke Jepara. Entah benar atau tidak tapi mitos ini  berkembang di masyarakat meskipun belum ada bukti yang menunjukkan kebenarannya.

Apakah anda tertarik mengunjungi air terjun bakaran ini? hal yang harus diperhatikan adalah menjaga keselamatan diri, mengingat sekarang adalah musim penghujan jadi sebaiknya menghindari berkunjung ke sungai saat hujan turun. :)

Air Terjun Bakaran

Doa Di Negeri Padi (Juara 2 Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional Tahun 2015)


Oleh : Wulan Cahya Surtri Putri*

Gemerincing penari kuda lumping,
nyaring mengitari kaki Sindoro - Sumbing,
masih terngiang tembang cengklung,
syair gembala di lereng gunung.

Pagi merekah mengharap berkah,
Srikandi menyunggi sesaji,
menyambut Dewi Sri
di hamparan sawah sunyi
tapi tiada lagi sedap wangi,
dalam keriuhan mesin waktu,
petani kehilangan ani-ani.

Aneka burung takut terbang ke langit biru,
gendang tak lagi berdendang,
sinden tak lagi nembang,
wayang kini tanpa lakon,
seperti hutan tanpa pohon.

Lalu segalanya kering kerontang,
segalanya menghilang dalam mimpi bumi.
Apakah kelak sesungging senyuman bisa kembali?
apakah petani bisa menari sambil menyanyi?

Jangan jauhkan surga dari kami,
jangan jauhkan kami dari bernas padi,
dan kehijauan sepanjang hari.

Inilah doaku, doa lirih, di negeri padi, negeri sejuta mimpi.


Wulan Cahya dan guru pembimbing

* Wulan Cahya Surtri Putri adalah siswi kelas 9 SMPN 6 Temanggung, Jawa Tengah. Sumber : Inspirasi

Tuesday, February 9, 2016

Skripsi Penelitian Tindakan Kelas : Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS Sejarah Melalui Metode Permainan Drama dan Simulasi

ABSTRAKSI

Ilustrasi pembacaan naskah teks proklamasi
Ilustrasi pengibaran sang saka merah putih

ADHI SYAHREZA. NPM 11140009 ST. Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS Sejarah Melalui Metode Permainan Drama dan Simulasi Siswa Kelas XI SMA PGRI 1 KUDUS Semester Genap Tahun 2014/2015.

Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, IKIP Veteran Semarang, 2014. 77 halaman.

Mata pelajaran sejarah merupakan bagian-bagian dari ilmu sosial yang memiliki peranan sangat penting dalam rangka menumbuhkan rasa nasionalisme. Mata pelajaran Sejarah memiliki fungsi edukatif, instruktif, inspiratif dan rekreatif. Sekalipun mata pelajaran tersebut penting, tetapi hasil observasi menunjukkan bahwa hasil pembelajaran Sejarah pada peserta didik kelas XI – IPS SMA PGRI 1 Kudus masih rendah. Untuk itu, perlu ditingkatkan. Salah satu metode yang diduga dapat meningkatkan hasil pembelajaran sejarah adalah metode drama dan simulasi.

Tujuan penelitian ini ada dua, yakni: (1) untuk mencapai proses peningkatan hasil pembelajaran peserta didik kelas XI – IPS Semester genap SMA PGRI 1 Kudus tahun pelajaran 2014/2015 pada pokok bahasan Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi dengan metode drama dan simulasi, dan (2) Untuk mendapatkan gambaran yang objektif tentang terapan metode drama dan simulasi dalam meningkatkan hasil pembelajaran IPS Sejarah pada pokok bahasan Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi di kelas XI – IPS Semester Genap SMA PGRI 1 Kudus tahun pelajaran 2014/2015.

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelian tindakan kelas (PTK) pada peserta didik kelas XI – IPS yang berjumlah 24 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Penelitian dilaksanakan sebanyak tiga siklus, dengan masing-masing siklus yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian terjadi peningkatan hasil pembelajaran peserta didik kelas XI – IPS semester genap SMA PGRI 1 Kudus tahun pelajaran 2014/2015 pada pokok bahasan Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi dengan terapan metode drama dan simulasi. Hasil kegiatan pembelajaran prasiklus sebesar 47,08 dengan sebutan kurang baik. Rata-rata hasil pembelajaran IPS Sejarah pada akhir siklus I meningkat menjadi 70,20 dengan kategori cukup baik. Pada akhir siklus II, hasil pembelajaran IPS Sejarah meningkat menjadi 80.04. Pada siklus III, rata-rata hasil pembelajaran IPS Sejarah sebesar 86.91. Jadi peningkatan hasil pembelajaran IPS Sejarah dari prasiklus sampai dengan siklus III adalah 86.91 – 47,08 = 39.83%. Terapan metode drama dan simulasi ternyata dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPS Sejarah pada pokok bahasan Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi di kelas XI – IPS Semester Genap SMA PGRI 1 Kudus tahun pelajaran 2014/2015. Saran bagi para pengambil kebijakan di SMA PGRI 1 Kudus, metode drama dan simulasi dapat menjadi rujukan sebagai metode alternatif yang mampu mengaktifkan peserta didik sehingga mereka ikut menghayati peran sebagai tokoh lewat percakapan dan tindakan yang dilakukan.

Untuk file dan detail skripsi bisa menghubungi adhi syahreza.

Pohon Trembesi, Dulu Kini Dan Nanti

Pohon trembesi yang dalam bahasa latin disebut Samanea saman sering dinamakan juga sebagai pohon hujan karena bentuknya yang menyerupai payung raksasa. Bentuknya tinggi besar dengan sifat daun yang melebar membentuk seperti payung. Pohon ini bukan merupakan tumbuhan endemik atau bukan tumbuhan asli Indonesia. Pertama kali pohon ini ditanam oleh Belanda di Indonesia pada jaman penjajahan.

Dulu, pohon trembesi ini difungsikan untuk tempat berteduh sekaligus menaruh berbagai macam kayu di bawahnya agar tidak lapuk terkena panas maupun hujan. Namun kini pohon ini sengaja ditanam setelah pemerintah menggalakkan program penanaman pohon trembesi di wilayah pantura guna menyerap dan mengurangi CO2 atau karbondioksida yang dihasilkan oleh emisi kendaraan bermotor. Program pemerintah ini pun turut didukung dan disponsori oleh sebuah perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Kini anda bisa menyaksikan pohon trembesi ini di sepanjang jalur pantura Jawa. Nantinya, pemerintah mencanangkan penanaman trembesi yang menyeluruh tidak hanya di sepanjang jalur pantura, mengingat fungsi tanaman ini yang luar biasa dalam mengurangi emisi.


Pohon Trembesi

Pohon trembesi ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya seperti yang saya sebutkan tadi, pohon ini mampu menyerap dengan cepat karbondioksida karena tingkat daya serapnya yang tinggi. Selain itu, pohon ini mampu melindungi objek yang ada di bawahnya dari panas maupun hujan, cocok juga digunakan sebagai tempat berteduh. Namun, pohon ini juga mempunyai kekurangan, karena mampu menyerap dengan cepat kadar CO2, maka ia juga dengan cepat menyerap air dalam tanah, hal ini tentu membuat air dalam tanah semakin berkurang apalagi jika ditanam di wilayah pemukiman yang padat penduduk.

Terlepas dari kekurangannya, pohon trembesi yang ditanam di jalur pantura menambah teduhnya jalanan yang dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan besar. Di samping itu, dari segi estetika dan keindahan, pohon ini terlihat cantik dengan berjajar rapi di sepanjang jalan. Pantas jika perusahaan rokok terbesar ikut andil mulai dari penanaman, perawatan sampai dengan pertumbuhan. Sebuah langkah yang patut kita apresiasi.

Iklan Unik Jelang Hari Valentine, Beli HP Bonus Pacar

Hari Valentine tinggal beberapa hari lagi, berbagai produsen maupun pedagang pernak pernik Valentine seakan berlomba-lomba menggaet konsumen agar membeli produknya. Namun kehadiran hari kasih sayang tersebut justru membuat galau dan risau para jomblo yang sampai saat ini belum memiliki pasangan maupun pacar.  Kondisi yang demikian membuat salah satu retailer atau penjual handphone terkemuka di Kudus membuat kejutan yang luar biasa bagi para konsumen.



Iklan Unik


Jika beli handphone bonus cashing, bonus isi ulang pulsa maupun bonus menarik lainnya itu sudah biasa, tapi bagaimana jika beli handphone bonus pacar? itu baru luar biasa. Kesan pertama yang saya tangkap adalah unik dan nyeleneh, begitulah pikir saya saat melihat spanduk iklan yang dipasang di beberapa ruas jalan di Kudus. Dalam iklan tersebut tertulis "Beli HP Bonus Pacar" disertai gambar seorang cewek berambut lurus dengan kedua tangan bersedaku di tengah dan memakai baju warna pink. Di samping gambar cewek tersebut terdapat tulisan Promo Valentine, dan di bawahnya tertulis "Persediaan Terbatas". Sedangkan pada keterangan, tertulis *Syarat dan Ketentuan Berlaku.

Demi menggaet konsumen sebanyak-banyaknya, sudah pasti ide iklan unik tersebut membuat para pembeli tertarik, terutama pembeli yang masih berstatus jomblo. Tentunya retailer handphone tersebut menyediakan stock cewek yang bisa dijadikan pacar oleh pembeli. Mungkin ini bisa menjadi salah satu solusi alternatif bagi para jomblo yang bingung mencari pacar atau pasangan. Jarang-jarang ada kesempatan baik seperti ini yang bisa dimanfaatkan oleh para jomblo. Semoga bisa menjadi inspirasi anda untuk membuat iklan unik lainnya pada event-event tertentu seperti menjelang hari Valentine ini.

Monday, February 8, 2016

Jutaan Cerita Cinta Dari Pintu Air Wilalung


Pintu air Wilalung atau biasa disebut waduk Wilalung berada di perbatasan antara desa Undaan Kudus dengan desa Wilalung Demak. Bangunan yang dibangun oleh Belanda ini berusia ratusan tahun dan masih berdiri kokoh hingga kini. Di tepi pintu air terdapat sebuah jembatan kecil yang menghubungkan antara kedua desa. Waduk ini berfungsi sebagai irigasi dan pengairan. Terdiri dari 9 buah pintu, namun hanya beberapa saja yang masih berfungsi dengan baik.

Selain berfungsi sebagai irigasi, wilayah ini juga sering digunakan oleh remaja yang ingin mengabadikan momen indah. Waduk Wilalung ini termasuk salah satu tempat foto yang ngehitz di Kudus maupun sekitarnya. Tak heran jika setiap hari tempat ini selalu didatangi muda mudi untuk sekedar berfoto maupun menikmati pemandangan. Beberapa kali waduk ini juga dijadikan sebagai lokasi foto pre wedding bagi sebagian orang.

Tak hanya sekali atau dua kali, namun ratusan bahkan jutaan muda mudi yang menyimpan cerita cinta di lokasi ini. Bangunan pintu air yang menjulang tinggi dengan perpaduan warna cat belang belang menjadikan setiap mata yang melihat terkagum dan terpesona. Ditambah tenangnya aliran air dan hiasan langit biru membuat suasana ikut mengharu biru. Tempat ini cocok untuk melepas segala kagalauan hati, kegundahan dan kerisauan, terutama pada sore hari maupun pagi hari. Apakah anda sudah ke sana??? kalau belum silahkan datang, berikut petunjuk lokasi pintu air waduk wilalung :



Kukayuh Sepeda Tua Demi Menghidupi Keluarga

Nenek Penjual Sayur

Mentari masih menyisakan panasnya dalam balutan embun pagi yang menitik jatuh perlahan di setiap lembaran daun. Sinar sang surya lambat laun naik dan membuat segala isi dunia menjadi terang. Jalanan telah dipenuhi oleh hiruk pikuk aktivitas manusia dari berbagai ragam profesi, seolah merayapi aspal menggerogoti hamparan panjang kehidupan berliku.

Hari libur tak lantas menjadikan pekerjaan ikut libur. Seperti kisah seorang nenek tukang sayur, ia tak pernah mengenal kata libur, prinsip yang jadi pedomannya selalu ia pegang erat-erat. Setiap hari ia dan keluarganya membutuhkan sesuap nasi. Tidak ada kata libur untuk makan demi keberlangsungan hidup. Semua ia kerjakan dengan ikhlas, dengan hati dan dengan penuh harapan. Harapan agar dagangannya laku dan memperoleh sedikit penghasilan.

Hanya sebuah sepeda tua yang menjadi teman menggapai harapannya. Sepeda usang yang selalu menemani hari-harinya menyusuri jalanan, sepeda yang tak pernah mengeluh dengan beratnya bawaan dalam keranjang-keranjang di belakang maupun di depan. Caping gunung lah yang juga melindungi tubuh dari panas teriknya matahari maupun dinginnya tetesan air hujan. Sepasang sandal japit mengiri setiap langkah dan menjadi saksi kemanapun nenek itu pergi.

Satu tempat tak cukup baginya menjajakan dagangan. Gang demi gang, jalan demi jalan, rumah demi rumah, berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya telah ia lalui. Debu, panas, hujan tak menjadi halangan dan rintangannya untuk tetap mengayuh. Tak sedikit hujatan, cacian, bahkan hinaan dari sebagian manusia yang tidak menyukainya. Tak pula semua orang membayarnya lunas, hutang kadang membuat penghasilannya menurun dan tidak bisa mengembalikan modal.

Pernah sempat ia mengeluh dan hendak tak meneruskan pekerjaannya tersebut, namun ia tetap tegar, pasrah dan semangat. Ia sadar tak ada pilihan lain yang bisa ia perbuat. Hanya ini yang mampu membuatnya hidupnya terus berlanjut. Sesampainya di rumah, keluarganya telah menunggu kedatangannya, menanti hasil yang ia kumpulkan hari ini. Berharap asap di dapur masih mengepul dan adanya sesuap nasi yang dihidangkan. Meski usia tak lagi muda dengan guratan-guratan di wajahnya, namun hanya ia lah tumpuan hidup keluarga, harapan untuk tetap melanjutkan hidup.

*Based True Story

Liburan Imlek, Tempat Wisata Di Kudus Kebanjiran Manusia

Memasuki tahun baru Imlek 2567 (8/2) yang ditetapkan sebagai hari libur nasional dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk berlibur dan berwisata. Begitu juga di Kudus, setelah beberapa hari diguyur hujan, pagi iini cuaca Kudus terlihat cerah dan panas sehingga banyak sekali orang yang mengisi liburan bersama keluarga, pacar maupun teman untuk berwisata, mengingat hari ini libur terakhir sebelum beraktivitas kembali hari Selasa besok.


Pertunjukan Barongsai Museum Kretek


Destinasi wisata di Kudus yang menjadi favorit dipenuhi oleh para wisatawan. Antara lain di Colo, Rahtawu, dan tak ketinggalan Museum Kretek yang pagi ini dipenuhi oleh lautan manusia. Dalam rangka memperingati tahun baru Imlek ini, pihak Museum Kretek sengaja menghadirkan pertunjukkan Barongsai. Hal inilah yang membuat Museum Kretek pagi ini sangat ramai oleh pengunjung yang sekedar ingin menyaksikan pertunjukan Barongsai maupun berwisata di area museum.

Tak ketinggalan, para pedagang pun ikut meraup untung dari pertunjukkan ini. Seperti yang dirasakan oleh Muhdi (40) penjual kojeg pentol yang biasa mangkal di depan Museum Kretek. Penjualannya meningkat 60% dibanding hari biasanya, ini merupakan berkah dari tahun baru Imlek. Hal serupa juga dialami oleh para pedagang lainnya yang juga mangkal di depan museum.

Tahun baru Imlek 2567 yang bertepatan dengan tanggal 8 Februari 2016 ini tak hanya menjadi perayaan bagi orang Tiongkok maupun keturunannya, namun telah menjadi perayaan bagi banyak orang di Indonesia, dimana ornamen-ornamen Imlek terlihat di berbagai sudut. Hal ini menjadi simmbol bahwa Indonesia merupakan negara yang penuh toleransi terhadap keberagaman. Selamat Tahun Baru Imlek 2567, Gong Xi Fat Choi.

Sunday, February 7, 2016

Bubur Kacang Ijo Madura, Penggugah Selera Dari Seberang Pulau Jawa

Madura merupakan pulau di seberang Jawa, berbatasan dengan Surabaya yang kini dihubungkan oleh jembatan Suramadu. Hampir kebanyakan orang Madura merantau dan menyebar ke pulau jawa. Di setiap kecamatan di pulau Jawa ada orang Madura, para perantau ini sudah membaur dengan masyarakat yang ditempati. Profesi orang Madura perantauan ini selalu sama. Profesi mereka adalah penjual nasi goreng, tukang cukur dan penjual bubur kacang ijo.

Dari berbagai macam profesi orang Madura tersebut, penjual bubur adalah yang paling laris. Bubur kacang ijo Madura terkenal dengan ciri khas yang membedakan dengan bubur lainnya. Jika bubur kacang ijo di jawa selalu dicampur santan, maka bubur Madura dipisahkan kacang ijonya. Komposisinya adalah kacang ijo, ketan hitam, roti tawar, susu, sirup dan santan. Untuk penyajian, bisa disajikan dingin maupun panas.

Harga semangkuk atau sebungkus bubur kacang ijo Madura bervariasi, ada yang 4.000 rupiah, 3.500 rupiah maupun 3.000 rupiah, tergantung lokasi dan tingkat penjualan. Di daerah saya harganya 4ribu karena tingkat penjualan yang tinggi. Bubur ini biasa buka pada siang menjelang sore, antara pukul 3 sampai habis isya.

Bubur kacang ijo Madura ini bisa anda temukan di tiap kecamatan di kota anda. Di daerah saya sendiri ada penjual madura di tiap kecamatan. Anda jangan heran jika kadang mereka menggunakan bahasa Madura untuk bercakap cakap dengan temannya yang sesama Madura, tapi jangan salah, mereka juga mengerti bahasa Jawa.

Menyibak Pesona Keindahan Alam Rahtawu Kudus

Untaian pegunungan Muria yang membentang dari barat ke timur menyimpan sejuta pesona keindahan alam. Salah satunya adalah desa Rahtawu yang masuk wilayah kecamatan Gebog kabupaten Kudus. Akses menuju desa Rahtawu juga mudah dan lancar, jarak dari kota Kudus menuju desa ini sekitar 20 km dengan waktu tempuh 45 menit. Jalan yang naik turun dan berliku liku ini sudah beraspal halus dan dilengkapi dengan rambu-rambu di setiap tepi jurang sehingga meminimalisir kecelakaan.


Salah satu air terjun rahtawu

Selama perjalanan, anda akan disuguhi pemandangan yang sangat indah dan menakjubkan. Bukit-bukit hijau dan gumpalan awan yang menyatu membentuk kesatuan panorama nan mempesona. Hamparan sungai memanjang dan suara alam menambah kesyahduan ciptaan Tuhan. Pemandangan yang hanya bisa anda saksikan di wilayah Rahtawu ini.

Ada beberapa pilihan lokasi wisata desa rahtawu yang bisa anda kunjungi. Yang pertama adalah wisata sungai, anda dapat memilih sungai mana saja di sepanjang desa, namun ada satu yang menjadi pilihan banyak orang yakni di kali pethuk dan kali tempur. Di sungai ini sudah terdapat berbagai fasilitas diantaranya parkir motor dan mobil, kamar mandi, gasebo atau tempat istirahat, warung makan dan pemandian. Anda tidak usah khawatir mengenai biaya masuk, karena anda hanya dikenakan biaya parkir saja yang dikelola penduduk setempat.

Sungai Rahtawu

Dari kali pethuk ini, jika anda berjalan ke atas bukit kira-kira 1 km, anda akan menemukan air terjun kecil yang masih jernih airnya. Selain itu, ada juga wisata puncak 29 bagi anda yang suka mendaki gunung, di samping itu di wilayah ini banyak juga pertapaan yang sering dikunjungi sebagian orang untuk ngalap berkah.


Perbukitan Rahtawu

Wisata alam rahtawu sudah seharusnya menjadi destinasi wisata anda, penduduk di desa Rahtawu sangat ramah-ramah dan baik akan membuat anda semakin nyaman berada di wilayah ini. Wisata di Rahtawu ini sebagian besar masih dikelola oleh warga setempat dan belum dioptimalkan oleh pemerintah sebagai tujuan wisata, jadi anda tak perlu khawatir jika datang ke tempat ini karena tak perlu biaya yang besar. Selamat berwisata.

Pramuka SMA PGRI 1 Kudus Ajarkan Peserta Didik Berbagi dan Cinta Lingkungan

Hari ini tanggal 7 Februari 2016 bertepatan dengan hari Minggu yang juga hari libur, bagi anak-anak pramuka Rama-Shinta SMA PGRI 1 Kudus, liburan ini dimanfaatkan untuk kegiatan bakti sosial dan juga lintas alam. Kegiatan berlangsung selama sehari dengan melewati beberapa desa, dimulai pukul 08.00 WIB.

Pramuka Rama-Shinta

Adhi, pembina pramuka rama-shinta saat dimintai keterangan menjelaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang makna berbagi kepada sesama dan juga mengenalkan alam kepada generasi muda. Menurutnya, hari liburan harus dimanfaatkan untuk kegiatan yang bersifat positif. Selain sisi edukasi, pembelajaran di luar sekolah sudah selayaknya dilaksanakan agar peserta didik tidak jenuh dan bosan. Ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, tambahnya.

Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan meliputi bersih desa, membagi kalender gratis kepada penduduk dan wisata alam. Kegiatan ini cukup menyita perhatian masyarakat setempat, terutama saat pembagian kalender, ada warga yang sengaja datang meminta meski belum dikasih, ada pula yang tidak mau difoto dan malu-malu saat dikasih. Kegiatan berakhir dengan wisata alam di desa Rahtawu, di pemandian kali pethuk dan pemandian kali tempur. Peserta didik sangat menikmati kegiatan ini dan berharap dapat dilakukan setiap saat.

Pembagian Kalender

Selama ini, banyak yang kurang tahu bahkan tidak mengetahui tentang pendidikan kepramukaan. Sejatinya pramuka adalah salah satu metode pembentukan revolusi mental yang digadang-gadang oleh Presiden. Pada Kurikulum 2013, pendidikan kepramukaan menjadi kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh sekolah. Mengingat urgensi pendidikan kepramukaan di kalangan remaja, sudah sepatutnya pendidikan kepramukaan menjadi baris terdepan dan tolok ukur keberhasilan pembangunan mental remaja. Salam Pramuka!!

Saturday, February 6, 2016

Diguyur Hujan Deras, Kudus Timur Siaga Banjir

Pagi ini (6/2) cuaca di Kudus cerah berawan, namun ketika siang hari sebagian wilayah Kudus diguyur hujan sangat deras, terutama di wilayah Kudus utara. Intensitas air yang tinggi membuat beberapa sungai meluap, diantaranya adalah sungai Piji yang melintasi desa Kesambi, Mejobo Kudus tak mampu menampung luapan air sehingga mengakibatkan air tumpah ke jalan.


Banjir di desa Golan Tepus, Mejobo Kudus

Tidak hanya di Kesambi, wilayah sekitar desa tersebut turut merasakan dampak meluapnya air meskipun tidak sampai menggenangi rumah warga. Salah satunya adalah desa Golan Tepus, Mejobo Kudus. Tampak pada gambar di atas bagaimana air menngalir begitu deras membanjiri lahan penduduk setempat. Salah satu warga Golan Tepus bernama Cicik (20) saat ditemui menjelaskan kepada adhisyahreza.com bahwa air meluap sudah sedari kemarin Jum'at (5/2) dan siang ini malah ditambah dengan hujan yang sangat deras sehingga dikhawatirkan banjir menggenangi rumah.


Banjir di desa Kesambi, Mejobo Kudus

Kecamatan Mejobo dan Jekulo yang masuk wilayah Kudus timur memang sering menjadi langganan banjir saat hujan deras. Beberapa desa yang merupakan daerah rawan banjir adalah Golan Tepus, Kesambi, Mejobo, Temulus, Hadipolo, dan desa sekitarnya. Tidak salah jika wilayah tersebut terkenal dengan sebutan kota air. Tingkat curah hujan yang sangat tinggi belakangan ini membuat warga daerah tersebut harus siaga banjir, karena banjir bisa datang setiap saat tanpa diduga.


Banjir di desa Mejobo Kudus