BREAKING NEWS
Showing posts with label Wisata. Show all posts
Showing posts with label Wisata. Show all posts

Friday, January 20, 2017

Mengenal Jratun, Pusat Keramaian Akhir Pekan di Sudut Kota

Jratun adalah nama sebuah sungai yang terletak di desa temulus kecamatan mejobo kabupaten kudus. Sungai ini merupakan perbatasan antara kabupaten kudus dan kabupaten pati, jawa tengah. Letaknya jauh dari pusat kota maupun keramaian. Di sekitarnya hanya terdapat hamparan luas sawah hijau dan pepohonan.

Meskipun jauh dari pusat kota, namun jratun ini memiliki keistimewaan tersendiri. Setiap hari minggu, jratun selalu dipadati oleh penduduk sekitar baik warga desa temulus maupun desa sekitarnya. Warga menjadikan jratun sebagai tempat ngebun, olahraga, jajan maupun sekedar cuci mata. Baik dari anak anak sampai orang tua semuanya berkumpul di jratun setiap minggunya.

Keramaian di jratun setiap minggu merupakan berkah bagi para pedagang jajanan. Banyak yang meraup untung dari jualan jajan di jratun. Rata rata adalah penjual sosis, kojeg maupun es. Saya sendiri setiap mampir di temulus selalu menyempatkan berkunjung ke jratun hanya untuk membeli sosis goreng.

Jratun memang tak sekedar tempat keramaian, namun juga tempat mencari ikan baik yang memancing maupun nganco. Apalagi setelah hujan, sungainya meluap dan banyak ikannya. Memang dari dulu desa temulus terkenal sebagai kota air karena sering dilanda banjir kala hujan deras, termasuk jratun yang sering meluap airnya.

Ada sebuah pemandangan unik di jratun yakni sebuah cerobong asap bekas pabrik yang sering dijadikan tempat berfoto dan nongkrong. Termasuk saya sendiri pernah berfoto dengan cerobong tersebut. Apakah anda sudah pernah berkunjung ke jratun?

Tuesday, April 12, 2016

Mendaki Jalanan Desa Ternadi Yang Mendadak Ngehitz Di Kudus

Secara administratif, desa Ternadi masuk dalam wilayah kecamatan Dawe kabupaten Kudus. Desa ini berada di wilayah utara dan berada pada dataran tinggi gunung Muria. Lokasinya di tengah antara desa Rahtawu di sebelah barat dan desa Colo di sebelah timur yang dibatasi oleh pegunungan.

Ternadi termasuk dalam desa dengan banyak sekali objek wisata dan pemandangan alam yang indah. Ada makam sunan kaliyitno yang sangat terkenal, ada watupayung yang terletak di bukit dan ada juga air terjun yang sangat indah. Meskipun banyak sekali objek wisata di desa ini namun belum dimaksimalkan oleh pemerintah.

Di antara banyak objek wisata yang bisa dikunjungi, terdapat sebuah jalan yang kini sedang hitz di Kudus sebagai tempat nongkrong maupun hunting foto. Jalan ini adalah jalan yang baru dibangun dan masih sangat mulus dengan patok di setiap tepinya. Jalan ini adalah penghubung desa dan jalan menuju makam sunan kaliyitno. Setiap pagi dan sore tempat ini selalu ramai oleh para muda mudi. Dari sini anda bisa melihat pemandangan luar biasa pegunungan muria dengan iklim yang sejuk.

Untuk menuju desa Ternadi hanya ada 1 jalan utama. Dari pasar Piji Dawe anda lurus ke utara sampai ketemu pertigaan konter kuning kiri jalan kemudian anda belok kiri mengikuti arah jalan tersebut. Anda akan melewati beberapa dukuh sepanjang jalan, antara lain peterongan, benter, bakaran kemudian desa Ternadi. Untuk mencapai desa Ternadi pastikan kendaraan anda kuat karena anda akan melewati beberapa tanjakan yang sangat curam dan tajam. Jadi anda harus berhati hati.

Friday, April 1, 2016

Menyeberangi Jembatan Mangrove Rembang, Kesejukan Di Tengah Hutan Bakau

Kabupaten Rembang memiliki banyak sekali potensi wisata, terutama pantai dan laut karena letaknya yang berada di jalur pantai utara Jawa dan menjadikan Rembang sebagai jalur strategis.

Salah satu wisata di kabupaten Rembang yang patut anda kunjungi adalah jembatan mangrove yang terletak di desa Pasar Banggi, jembatan yang terletak di kawasan konservasi mangrove ini memiliki luas kurang lebih 60 hektar dengan ketebalan 30 - 220 meter. Jenis vegetasi yang ada di kawasan ini terdiri dari 15 jenis mangrove (5 mangrove sejati dan 10 mangrove asosiasi). Kerapatan tumbuhan antara 30 individu per meter persegi.

Bagi anda yang suka dengan wisata pantai, tempat ini sangat cocok dan sejuk karena dikelilingi oleh tumbuhan bakau. Anda juga bisa berfoto foto di sini. Untuk masuk kawasan mangrove ini anda hanya perlu membayar parkir sepeda motor sebesar 3 ribu rupiah.

Untuk menuju lokasi jembatan mangrove ini, anda harus berjalan kaki sepanjang kurang lebih 1 kilometer dari lokasi parkir. Jalan setapak yang dikelilingi oleh tambak milik warga setempat menambah keindahan alam kawasan mangrove terutama pada saat sore hari.

Jika anda masih bingung dimana lokasi jembatan mangrove, saya akan membagi rute perjalanannya. Jika dari arah barat (semarang, demak, kudus, pati) anda lurus saja ke kota rembang. Lokasinya berada di jalur utama pantura. Ketika anda sampai di jalan raya rembang - lasem, anda turun di gang depan kantor Alfamart cabang rembang, kemudian masuk gang dan sampailah di lokasi parkir. Selamat berwisata.

Sunday, March 27, 2016

Menyibak Pesona Keindahan Alam Kali Jaro Dawe Kudus, Tempat Yang Cocok Untuk Hunting Foto

Kali Jaro merupakan sebuah sungai di dukuh Pangen desa Rejosari kecamatan Dawe Kudus yang memiliki panjang sekitar 2 km. Terletak di sebelah timur dukuh Pondok desa Lau, bisa dituju dengan menggunakan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Lokasi kali Jaro sangat mudah ditemukan, dari pasar Piji Dawe lurus ke utara sampai pertigaan arah Pelang belok kanan lurus terus, dari patung Kuda dukuh Pojok anda masih harus lurus ke timur sampai menemukan tugu pancasila (dukuh Cikaran) kemudian belok kiri arah dukuh Tratak, setelah itu ada sebuah pertigaan pertama depan SD kemudian belok kanan dan lurus saja terus sampai menemukan kali Jaro. Jika lurus terus mengikuti jalan, anda akan masuk wilayah dukuh Masin. Akses jalan menuju lokasi ini sudah sangat mulus dan lancar.

Kali Jaro memiliki pesona keindahan alam yang sungguh sangat luas biasa. Airnya tidak begitu deras namun sangat luas dengan dasar bebatuan besar. Saat musim penghujan airnya berwarna kecoklatan. Di atas sungai terdapat sebuah jembatan penghubung desa, anda bisa melakukan hunting foto melalui atas jembatan maupun langsung terjun ke sungai. Di sekeliling sungai, terdapat berbagai macam jenis pepohonan baik yang besar maupun kecil yang turut menambah keindahan. Terdapat pula sebuah punden keramat di tepi sungai, namun anda tidak usah khawatir, sepanjang anda tidak berbuat hal-hal yang tidak baik, anda akan merasa aman dan nyaman di sungai ini. Di atas sungai anda juga dimanjakan dengan pemandangan alam yang luar biasa, hamparan areal pertanian milik warga berjejer berderet membentuk sebuah gugusan warna hijau yang asri dan sejuk.

Keberadaan kali Jaro tidak banyak di explore oleh banyak orang, hanya warga sekitar yang sering memanfaatkan sungai ini sebagai tempat mencuci motor maupun mandi.  Tak banyak masyarakat Kudus yang mengetahui keberadaan kali Jaro. Tempat ini sangat cocok dan bisa dijadikan lokasi hunting foto bagi para penggemar fotografi. Untuk masuk ke kali, anda tidak perlu mengeluarkan biaya sepersenpun dan anda dapat memarkir kendaraan di mana saja di sekeliling sungai namun harus tetap diawasi agar motor aman.  Hunting foto di air terjun, di laut, dan di gunung sudah terlalu mainstream, tidak ada salahnya anda mencoba hunting foto di Kali Jaro ini. Happy weekend.


Kali Jaro Dawe Kudus

Monday, March 14, 2016

5 Tempat Paling Ngehitz Di Kudus Untuk Hunting Foto

Kudus memiliki banyak sekali tempat-tempat yang bagus dan indah untuk dijadikan objek foto. Namun diantara banyak tempat tersebut ada 5 tempat paling ngehitz yang sangat populer di Kudus versi adhisyahreza.com untuk dijadikan objek foto. Adapun ke 5 tempat tersebut adalah :

1. Gerbang Kudus Kota Kretek

Gerbang masuk kota Kudus tergolong bangunan yang baru berdiri, gerbang ini termasuk salah satu gerbang kota terbesar se Asia Tenggara dan hanya dimiliki oleh kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Gerbang yang menghabiskan milyaran rupiah untuk pembangunannya ini sangat ramai dikunjungi oleh para pemuda yang ingin berfoto. Terletak di perbatasan kabupaten Kudus dan kabupaten Demak, masuk dalam wilayah Jati Wetan Kudus. Berikut adalah foto Gerbang Kudus Kota Kretek saat malam hari :

Gerbang Kudus Kota Kretek

2. Bumi Perkemahan Kajar

Bumi perkemahan kajar termasuk dalam wilayah desa Kajar kecamatan Dawe kabupaten Kudus. Fungsi asli tempat ini adalah sebagai tempat perkemahan. Namun, tempat tersebut juga menjadi tujuan wisata favorit. Tempatnya yang sejuk dan banyak pepohonan menjadikan bumi perkemahan Kajar ramai dikunjungi wisatawan. Selain sebagai tempat wisata, bumi perkemahan Kajar juga sering dijadikan tempat untuk foto prewedding. Berikut adalah salah satu foto prewedding di Buper Kajar :

Buper Kajar

3. Rel Kereta Tebu PG Rendeng

PG Rendeng merupakan salah satu pabrik gula di wilayah pantura yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda. Sampai kini, PG Rendeng masih beroperasi dan aktif saat musim giling tiba. PG Rendeng memiliki lokomotif tua pengangkut tebu lengkap dengan rangkaian besi pengangkut tebu di selatan pabrik. Setiap pagi dan sore, di kawasan rel kereta tebu selalu ramai oleh pengunjung yang berfoto. Berikut adalah foto rel kereta PG Rendeng :

Rel PG Rendeng Kudus

4. Air Terjun Monthel

Air terjun Monthel berada di desa Colo kecamatan Dawe Kudus. Berada di pegunungan Muria dan telah lama dikelola sebagai kawasan taman nasional. Meskipun sekarang banyak ditemukan air terjun baru di pegunungan Muria, seperti air terjun desa Kuwukan, air terjun Rahtawu dan lainnya, namun keberadaan air terjun Monthel tetap menjadi salah satu destinasi paling laris di kabupaten Kudus. Berikut adalah foto air terjun Monthel :

Air Terjun Monthel

5. Masjid Ngemplak Gebog

Selain wisata alamnya, Kudus juga banyak memiliki Masjid dengan arsitektur unik dan megah. Salah satunya seperti masjid yang dibangun di depan makam Ngemplak desa Gondosari kecamatan Gebog Kudus. Arsitektur pembangunan masjid ini mirip dengan masjid di Universitas Muria Kudus. Meskipun lokasinya tepat di depan makam, namun tak menjadikan tempat ini angker. Justru malah ramai dikunjungi oleh pemuda dan masyarakat baik yang ingin beribadah maupun untuk berfoto. Berikut adalah foto masjid Ngemplak Gebog Kudus :

Masjid Ngemplak Gebog Kudus

Semua foto di atas adalah hasil karya IYUNG Photography Kudus, By Ady Group 7521DD74. Semua hak cipta (copyright) pada Iyung Photography.

Thursday, March 10, 2016

Melihat Lebih Dekat Kehidupan Malam Di Pasar Brayung Mejobo Kudus

Pasar Brayung merupakan salah satu pasar terbesar di wilayah Kudus timur dan merupakan sentra perdagangan yang ramai. Lokasinya berada di desa Mejobo kecamatan Mejobo Kudus, dari bangjo Jepang jalan lingkar selatan ke arah timur sekitar 4 kilometer, bisa juga lewat jalan lingkar timur Ngembal ke arah selatan desa Tenggeles sekitar 2 kilometer. Letaknya berada tepat di barat perempatan Brayung.

Kehidupan malam yang saya maksud dalam tulisan ini bukanlah kehidupan malam yang berhubungan dengan dunia hiburan dan gemerlap malam dalam arti konotasi, namun menjelaskan tentang keramaian pasar Brayung saat malam hari. Pasar Brayung memang merupakan salah satu pasar di Kudus yang buka hingga malam hari dan sangatlah ramai dikunjungi masyarakat yang ingin membeli sesuatu maupun yang sekedar ingin jalan-jalan dan mencari makan.

Mengapa pasar Brayung begitu sangat ramai di malam hari? jawabannya sangat sederhana, karena pasar ini berada di tengah-tengah wilayah strategis yang dikelilingi oleh banyak pedesaan, antara lain desa Mejobo, Jepang, Temulus, Kesambi, Hadiwarno, Tenggeles, Jojo, Sadang, dan Bulung. Begitu banyak masyarakat desa tersebut yang setiap malam ke pasar Brayung ini, bahkan dari luar desa pun banyak yang datang.

Selain letaknya yang strategis, faktor yang membuat pasar ini ramai adalah banyaknya dagangan yang dijual di sini. Pada pagi hari, pasar ini menjual sembako, pakaian, sayur mayur, buah buahan dan sebagainya dengan konsumen kebanyakan ibu-ibu. Pemandangan berbeda akan terlihat pada malam hari, pasar ini banyak menjual pakaian, sandal, sepatu, aneka macam jajanan seperti sosis, kojek bakar, kojek kuah, roti bakar, nasi goreng, ayam bakar dan goreng serta berbagai macam permainan anak-anak. Pada malam hari rata-rata pengunjung adalah muda mudi, anak-anak maupun orang tua.

Harga yang murah membuat pasar Brayung menjadi destinasi belanja masyarakat. Semua barang tersedia di pasar Brayung, bahkan bisa dibilang semua ada di sini. Keramaian di pasar Brayung saat malam hari sangat terasa. Semua masyarakat  sekitar berbondong bondong ke tempat ini. Pasar malam di brayung buka dari sore hingga malam hari. Jadi, kapan anda ke pasar Brayung?


Pasar Brayung saat sore hari





Wednesday, March 9, 2016

Menengok Keberadaan Taman Menara Kudus Diantara Peziarah Dan Tukang Ojek

Makam, Masjid dan Menara Kudus merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di kabupaten Kudus. Lokasi yang strategis berada di tengah-tengah kota, menjadikan kawasan ini selalu ramai dikunjungi, terutama para peziarah makam Sunan Kudus yang berasal dari dalam kota maupun luar kota dan luar provinsi. Keberadaan Menara Kudus turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kudus.

Para peziarah yang berasal dari luar kota maupun luar provinsi yang menggunakan bus saat ini memiliki tempat parkir yang berada di desa Bakalan Krapyak. Lokasinya sekitar 2 km dari makam Sunan Kudus. Karena letaknya yang lumayan jauh, mendorong masyarakat berbondong-bondong menawarkan jasa angkut, seperti ojek, becak, angkutan maupun dokar, meski tak jarang kadang ada para peziarah yang lebih memilih berjalan kaki.

Permasalahan mulai bermunculan dengan hadirnya jasa angkutan ini, antara lain ojek motor yang ugal-ugalan, tukang becak yang mengemudikan becak dengan kencang dan banyak lainnya. Permasalahan ini kadang membuat resah masyarakat, apalagi jalan Sunan Kudus yang dilalui angkutan ini merupakan jalan yang sangat ramai dan sering terjadi kemacetan. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menata angkutan ini, mulai dari pengalihan jalur maupun menertibkan angkutan.

Salah satu yang menarik dari permasalahan di atas adalah keberadaan sebuah taman yang sangat indah dan baru didirikan di sekitar kawasan menara. Taman ini dulunya adalah terminal bus para peziarah sebelum dipindahkan ke desa Bakalan Krapyak seperti sekarang ini. Setelah terminal berpindah, tempat berdirinya taman menara adalah pangkalan ojek, angkutan umum maupun becak.

Taman Menara Kudus ini didirikan mulai tahun 2015. Fungsinya adalah sebagai kawasan hijau sekitar menara. Namun kini, fungsi tersebut sudah beralih lagi menjadi pangkalan ojek dan becak. Sangat disayangkan sebenarnya, taman yang dibangun dengan dana tak sedikit ini harus berubah fungsi. Setiap sore  dan pagi, taman menara ini dijadikan pangkalan ojek dan becak. Keadaan semakin semrawut tatkala jumlah peziarah membludak sehingga ojek dan becak berlomba-lomba mendapatkan penumpang. Semoga pemerintah segala mengatasi permasalahan ini sehingga tidak terjadi lagi semrawut dan kemacetan.


Taman Menara Kudus

Thursday, February 18, 2016

Masjid Agung Jawa Tengah, Bukan Masjid Biasa

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) merupakan masjid terbesar di Jawa Tengah yang dibangun sejak tanggal 6 September 2002 dan selesai pada tanggal 14 November 2006. Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 14 November 2006 atau 23 Syawal 1427 H.


Serambi Masjid Agung Jawa Tengah



Lokasi MAJT terletak di jalan Gajah Raya Semarang, tepatnya di Jagalan, Semarang Tengah. Berdiri di atas tanah seluas 10.000 m2, masjid ini mampu menampung 6.000 jamaah ditambah 10.000 jamaah di serambi. Pembangunan masjid ini dirancang oleh Ir. H. Ahmad Fanani, begitu megahnya sampai menelan biaya sekitar 198 milyar rupiah, sebuah angka yang sangat fantastis.

Saat memasuki pintu masuk masjid, anda akan disambut oleh sebuah kolam di tengah-tengah yang di atasnya terdapat 5 pilar bertuliskan rukun Islam, yakni Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa dan Haji. Anda hanya perlu mengeluarkan uang seribu rupiah saja untuk parkir kendaraan roda dua. Di samping depan masjid terdapat sebuah menara Asmaul Husna dengan tinggi 99 meter. Hal ini berdasarkan Asmaul Husna (Nama Allah) yang terdiri dari 99 nama.



Masjid Agung Jawa Tengah memang bukan masjid yang biasa, kemegahannya mampu menyedot daya tarik pengunjung yang luar biasa. Setiap hari masjid ini selalu dipenuhi oleh pengunjung, tak hanya pengunjung yang melaksanakan ibadah, namun juga pengunjung yang berfoto, berolahraga maupun berwisata. Setiap pagi dan sore, kawasan masjid agung ini dipenuhi oleh muda mudi yang berolahraga. Tak hanya menarik pengunjung, masjid ini juga turut serta meningkatkan perekonomian warga sekitar. Pantas saja jika masjid agung jawa tengah ini menjadi masjid luar biasa dan bisa anda jadikan destinasi wisata. Salam Wisata.





Berikut adalah peta menuju Masjid Agung Jawa Tengah :


Wednesday, February 17, 2016

Eksistensi Jembatan Gantung Karangrejo Jurang Gebog Kudus di Tengah Ketenaran

Jembatan gantung yang berada di dukuh Karangrejo desa Jurang kecamatan Gebog Kudus mendadak menjadi hitz dan terkenal setelah beberapa kali media mengekspose ke publik. Dinamakan jembatan gantung karena posisi jembatan ini yang menggantung di atas. Pada mulanya jembatan ini hanya biasa saja dan berfungsi sebagai jalan penghubung antar wilayah desa tersebut. Namun kini menjadi tenar dan setiap hari selalu saja ada orang yang berfoto di sana. Di sini saya tidak menjelaskan keindahan jembatan tersebut, namun lebih menelisik dari sudut pandang yang berbeda.

Miris, begitulah kesan pertama yang saya tangkap ketika melihat kondisi jembatan tersebut. Sebenarnya jembatan gantung yang terbuat dari kayu tersebut tidak mampu menampung beban berat dengan daya tampung dua orang sekali melintas. jembatan tersebut dibuat dengan balok balok kayu yang disusun rapi dengan tali memanjang di tepinya. Jembatan tersebut aslinya memang biasa, tetapi pemandangan yang disuguhkan di sekitarnya mampu membuat setiap mata yang memandang terpesona.

Jembatan Gantung Jurang Gebog Kudus

Sah-sah saja jika banyak orang berfoto di sana sehingga menjadikan jembatan tersebut makin eksis, namun harus tetap memperhatikan aspek lingkungan. Penelusuran yang saya dapatkan langsung di lokasi membuat saya geleng-geleng kepala. Sempat saya bertanya pada salah seorang warga sekitar bernama Avi (24), ia menyatakan bahwa semenjak jembatan tersebut menjadi terkenal, membuat lingkungan menjadi rusak. Sawah milik warga terinjak-injak oleh para anak muda yang ingin berfoto, belum lagi mereka yang membawa makanan ringan dan membuang sampah sembarangan. Hal ini tambah diperparah dengan para pemuda yang datang rombongan, kadang mereka mengabaikan keselamatan diri sendiri. Semestinya jembatan tersebut tidak boleh dilintasi banyak orang dalam sekali melintas, ini dapat menyebabkan jembatan cepat rusak. Avi juga menambahkan, meskipun dirinya dekat dengan jembatan tersebut, namun justru ia tak pernah berfoto di sana.

Perburuan tempat-tempat yang indah dan mempesona memang selalu dilakukan oleh banyak orang belakangan ini. Ramai-ramai mereka memasang foto tempat ngehitz di profil media sosial, seolah menandakan bahwa mereka tidak ketinggalan jaman, mereka tren dan kekinian. Pergeseran nilai sosial budaya remaja masa kini tercermin dari sikap dan perilaku yang ingin selalu menunjukkan eksistensi dan berlomba-lomba mencari tempat baru yang belum terekspose.

Jika anda ingin menuju lokasi jembatan gantung di dukuh Karangrejo ini, anda bisa menempuh jarak sekitar 10 km dari pusat kota, dari alun-alun simpang 7 Kudus lurus ke barat sampai bangjo perempatan Jember. Dari bangjo ini, anda ambil kanan (utara) menuju arah desa besito Kudus. Sampai tugu besito (SMK Grafika Kudus) anda belok kanan sampai desa Jurang dan menemukan Gang 5 (sebelah toko jilbab). Dari gang 5 ini anda lurus masuk gang dan silahkan tanya warga sekitar.

Mau foto di jembatan gantung ini silahkan saja, tetapi mohon diingat untuk selalu menjaga lingkungan ya... jangan sampai hanya karena eksis mengakibatkan jembatan ini menjadi rusak, jembatan ini merupakan akses penduduk desa yang wajib dipelihara dan dijaga. Salam Wisata.

Tuesday, February 16, 2016

Masjid Baitul Hidayah, Masjid Menawan Di Kudus

Selain sebagai kota kretek, Kudus juga dikenal dengan sebutan kota santri. Hal ini karena di Kudus banyak berdiri pondok pesantren dan banyaknya masjid yang berdiri. Salah satu masjid yang lagi ngehitz adalah masjid Baitul Hidayah di desa Menawan kecamatan Gebog kabupaten Kudus. Masjid ini memiliki arsitektur kekinian dan dilengkapi dengan taman taman yang indah. Disebut masjid menawan bukan hanya karena masjid ini terletak di desa menawan, namun juga keindahan taman dan arsitekturnya.


Taman Masjid Baitul Hidayah

Masjid ini terletak di utara perempatan desa Menawan, dari pusat kota berjarak sekitar 15 km. Jika anda pergi ke desa Rahtawu, maka anda melewati masjid ini karena terletak di tepi jalan, kalau dari selatan berada di kiri jalan. Tentu saja masjidnya menghadap ke barat. Masjid Baitul Hidayah dulunya hanyalah masjid yang biasa dengan arsitektur jaman dulu. Namun beberapa tahun belakangan, masjid ini dipugar dan ditambah dengan taman sehingga menjadi menarik.

Karena keindahannya, masjid ini pun selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang yang ingin sekedar berfoto maupun untuk beribadah. Setiap pagi dan sore, masjid ini selalu banyak pengunjungnya. Apalagi sekarang ini lagi jamannya foto selfie dengan keindahan alam maupun berlatar belakang tempat ngehitz sehingga menyebabkan masjid Baitul Hidayah ini menjadi salah satu tujuan berfoto.


Masjid Baitul Hidayah Menawan

Tak dapat dipungkiri jika belakangan ini, masjid selalu sepi pengunjung, masjid tak lagi makmur seperti dulu. Menjelang sholat berjamaah hanya sedikit sekali orang yang pergi ke masjid, banyak yang lebih memilih sholat sendirian atau munfarid. Hal inilah yang melatarbelakangi pembangunan masjid Baitul Hidayah desa Menawan ini, dengan keindahan masjid dan taman, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan orangorang untuk pergi ke masjid, bukan sekedar untuk berfoto saja tapi lebih untuk meningkatkan ibadah.

Saturday, February 13, 2016

Misteri Gunung Yang Mengelilingi Kabupaten Kudus

Kabupaten Kudus memiliki gunung yang sangat terkenal, yakni gunung Muria yang membentang di sepanjang utara Kudus. Gunung dengan tinggi sekitar 1200 mdpl ini memiliki beberapa puncak yang sering didatangi oleh pendaki. Antara lain Argo Piloso, Argo Jombangan, dan Puncak 29. Selain itu, di gunung Muria juga terdapat makam salah seorang wali songo yakni Sunan Muria.


Gunung Misterius di Selatan Kudus

Ternyata kabupaten Kudus tak hanya memiliki gunung Muria, faktanya ada beberapa gunung lagi yang mengelilinginya dan hal itu saya lihat setiap kali berangkat kerja. Setiap pagi saat berangkat kerja, saya selalu melewati jalan tengah (jalan Cendono - UMK) di mana jalan tersebut berada tepat di tengah-tengah areal persawahan. Ada yang menarik dan janggal setiap saya melewati jalan tersebut, saya selalu melihat ada gunung yang berada di selatan dan tenggara Kudus, anehnya gunung tersebut hanya terlihat setiap pagi hari saja. Sampai sekarang saya belum mengetahui gunung apakah itu. Mungkin anda ada yang mengetahuinya?

Tidak hanya gunung tersebut, di bagian timur terlihat juga rangkaian gunung yang hanya terlihat saat pagi hari juga. Kalau gunung yang di bagian timur ini saya bisa mengetahuinya. Gunung tersebut adalah bukit patiayam dan juga pegunungan yang berada di wilayah perbatasan Kudus-Purwodadi.

Menjadi pertanyaan yang menarik bagi saya karena kabupaten Kudus ternyata dikelilingi oleh rangkaian gunung di tiap arah mata angin, hanya saja yang memang terlihat jelas dan terkenal adalah gunung Muria. Bisa jadi Kudus merupakan kota yang dilindungi oleh gunung-gunung tersebut yang tentunya menjadi misteri dan klenik tersendiri di masyarakat. Konon katanya Kudus dilindungi oleh ular raksasa di area gunung Muria sehingga daerah Kudus aman dan tentram. Wallahu a'lam.

Terlepas dari unsur klenik, jika anda ingin melihat keindahan rangkaian gunung tersebut anda bisa melihatnya saat pagi hari di jalan tengah tersebut. Mungkin saja di wilayah Kudus yang lain nampak juga gunung-gunung tersebut.

Wednesday, February 10, 2016

Spiritualitas Makam Keramat Masin, Raden Ayu Dewi Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku

Makam keramat Raden Ayu Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku terletak di dukuh Masin desa Kandangmas kecamatan Dawe kabupaten Kudus. Makam ini sering didatangi peziarah yang sengaja datang untuk mengalap berkah maupun yang sekedar berziarah. Dinamakan makam keramat karena makam ini menyimpan banyak cerita spiritual dan klenik yang beredar di masyarakat. Konon makam ini dipercaya sebagai tempat pesugihan maupun aktivitas spiritual lainnya. Lokasi makam ini berada jauh dari pusat kota Kudus, berjarak sekitar 20 km dengan jarak tempuh 45 menit. Sepanjang jalan menuju makam yang naik turun, anda akan disuguhi pemandangan yang indah dengan hawa yang sejuk karena banyaknya pepohonan, namun membawa kesan mistis ketika melintasi jalan tersebut.


Area makam Nawangsih dan Rinangku

Berbicara tentang makam ini tak lepas dari sejarah dan legenda yang diceritakan turun temurun. Raden Ayu Nawangsih merupakan putri dari Sunan Muria, dan Raden Bagus Rinangku merupakah salah satu murid Sunan Muria. Dikisahkan bahwa Sunan Muria mempunyai murid dari berbagai daerah karena kemasyhurannya, termasuk salah satunya adalah Raden Bagus Rinangku yang berasal dari daerah Pandanaran. Raden Bagus Rinangku adalah murid Sunan Muria yang memiliki wajah tampan dan kesaktian luar biasa sehingga memikat hati putri Sunan Muria yang bernama Raden Ayu Nawangsih. Keduanya saling mengagumi satu sama lain sehingga terjalin cinta di antara mereka.

Namun kedekatan Raden Bagus Rinangku dengan Raden Ayu Nawangsih rupanya membawa kebencian dan membuat iri salah seorang murid Sunan Muria yang bernama Cebolek. Diam-diam Cebolek juga jatuh hati pada Raden Ayu Nawangsih. Ia cemburu kepada Rinangku, dan dengan segala cara, ia berusaha membuat Nawangsih berpisah dari Rinangku.

Suatu hari, Sunan Muria memerintahkan Rinangku untuk menjaga padi agar tidak dimakan oleh burung-burung di suatu wilayah yang sekarang disebut Masin. Ternyata Rinangku tidak melaksanakan perintah Sunan dengan baik, bukannya menjaga padi tetapi malah berduaan dengan sang kekasih, Nawangsih. Tanpa mereka sadari, ternyata Cebolek melihat kejadian itu, Cebolek pun menghasud dan melaporkan kejadian tersebut kepada Sunan. Mendengar laporan Cebolek, Sunan marah dan segera menyusul Rinangku.


Papan Penunjuk Makam

Sesampai di sawah yang dimaksud, alangkah terkejutnya Sunan ketika melihat Rinangku tidak melaksanakan tugasnya. Melihat sang Sunan marah, Rinangku lantas minta maaf kepada Sunan dan berjanji mengembalikan padi yang telah dimakan burung. Dengan kesaktiannya, Rinangku berhasil mengembalikan padi tersebut. Betapa sunan kecewa karena Rinangku memamerkan kesaktiannya di hadapannya. Sang Sunan kemudian menakut-nakuti Rinangku dengan panah yang hendak dilepas dari busurnya. Tanpa diduga, panah Sunan terlepas dari busurnya dan mengenai tubuh Rinangku. Nawangsih yang melihat peristiwa itu kemudian menangis sejadi-jadinya dan memeluk Rinangku dari belakang dengan cepat, busur panah Sunan pun menembus tubuh Nawangsih. Keduanya kemudian meninggal di tangan Sunan Muria.

Dengan segera, Sunan Muria memerintahkan murid-muridnya untuk mengebumikan jasad Rinangku dan Nawangsih. Kejadian aneh terjadi saat para pengiring jenazah tersebut berjalan perlahan dan berdiam diri saja, lantas Sunan mengatakan jika mereka seperti pohon jati yang berdiam diri. Ucapan Sunan Muria tersebut kemudian menjadi kenyataan, dan para pengiring berubah menjadi pohon jati, sampai kini pohon jatinya masih ada dan telah berusia ratusan tahun.

Peristiwa tragis yang menimpa Rinangku dan Nawangsih dapat menjadi pelajaran untuk kita agar senantiasa menjaga amanat, melaksanakan perintah guru dengan sebaik-baiknya dan tidak sombong dengan kelebihan yang kita miliki. Sebuah pembelajaran yang sarat akan pesan moral.

Berikut adalah foto-foto jalan menuju makam Raden Ayu Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku :









Meneroka Air Terjun Tersembunyi Dukuh Bakaran, Piji Dawe Kudus

Bicara tempat wisata di kabupaten Kudus tak akan ada habisnya jika digali lebih dalam. Banyak sekali tempat-tempat menarik yang belum diketahui oleh masyarakat. Selain air terjun montel yang sudah sangat terkenal, ternyata masih ada air terjun yang belum banyak dipublikasikan. Diantaranya adalah air terjun yang terletak di dukuh Bakaran desa Piji kecamatan Dawe kabupaten Kudus.

Lokasi air terjun ini mudah ditemukan, bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor maupun mobil pribadi. Terletak kira-kira 15 km dari pusat kota Kudus ke arah utara, rutenya sama persis dengan arah menuju gunung Muria. Dari pasar piji dawe lurus ke utara sampai ada pertigaan menuju arah ternadi belok kanan. Ada tiga dukuh yang harus dilalui yakni dukuh peterongan, dukuh benter dan yang terakhir dukuh bakaran, semuanya masuk dalam wilayah desa Piji. Sesampai di dukuh bakaran, anda harus berhenti di masjid besar dukuh ini, hanya di masjid inilah motor atau mobil anda bisa diparkir untuk kemudian turun menuruni jalanan tanah setapak. Sampailah anda di air terjun tersebut, di bawahnya mengalir sungai yang cukup deras jika musim penghujan.

Meskipun air terjun ini mempunyai ketinggian yang tidak terlalu tinggi, namun keindahan alam di sekitarnya mampu membuat anda terkagum dan terpesona. Hamparan sawah penduduk yang menghijau, gemericik aliran air sungai dan aktivitas penduduk sekitar mampu membuat damai setiap mata yang memandang. Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk menuju air terjun ini karena air terjun bakaran ini bukan tempat wisata dan tidak dikelola oleh masyarakat maupun pemerintah.

Air terjun bakaran ini tidak sendirian, jika anda naik ke atas melewati persawahan, anda akan menemukan sebuah goa kecil di tengah jurang. Masyarakat setempat percaya jika ada yang bisa melewati goa tersebut maka bisa sampai ke Jepara. Entah benar atau tidak tapi mitos ini  berkembang di masyarakat meskipun belum ada bukti yang menunjukkan kebenarannya.

Apakah anda tertarik mengunjungi air terjun bakaran ini? hal yang harus diperhatikan adalah menjaga keselamatan diri, mengingat sekarang adalah musim penghujan jadi sebaiknya menghindari berkunjung ke sungai saat hujan turun. :)

Air Terjun Bakaran

Monday, February 8, 2016

Jutaan Cerita Cinta Dari Pintu Air Wilalung


Pintu air Wilalung atau biasa disebut waduk Wilalung berada di perbatasan antara desa Undaan Kudus dengan desa Wilalung Demak. Bangunan yang dibangun oleh Belanda ini berusia ratusan tahun dan masih berdiri kokoh hingga kini. Di tepi pintu air terdapat sebuah jembatan kecil yang menghubungkan antara kedua desa. Waduk ini berfungsi sebagai irigasi dan pengairan. Terdiri dari 9 buah pintu, namun hanya beberapa saja yang masih berfungsi dengan baik.

Selain berfungsi sebagai irigasi, wilayah ini juga sering digunakan oleh remaja yang ingin mengabadikan momen indah. Waduk Wilalung ini termasuk salah satu tempat foto yang ngehitz di Kudus maupun sekitarnya. Tak heran jika setiap hari tempat ini selalu didatangi muda mudi untuk sekedar berfoto maupun menikmati pemandangan. Beberapa kali waduk ini juga dijadikan sebagai lokasi foto pre wedding bagi sebagian orang.

Tak hanya sekali atau dua kali, namun ratusan bahkan jutaan muda mudi yang menyimpan cerita cinta di lokasi ini. Bangunan pintu air yang menjulang tinggi dengan perpaduan warna cat belang belang menjadikan setiap mata yang melihat terkagum dan terpesona. Ditambah tenangnya aliran air dan hiasan langit biru membuat suasana ikut mengharu biru. Tempat ini cocok untuk melepas segala kagalauan hati, kegundahan dan kerisauan, terutama pada sore hari maupun pagi hari. Apakah anda sudah ke sana??? kalau belum silahkan datang, berikut petunjuk lokasi pintu air waduk wilalung :



Liburan Imlek, Tempat Wisata Di Kudus Kebanjiran Manusia

Memasuki tahun baru Imlek 2567 (8/2) yang ditetapkan sebagai hari libur nasional dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk berlibur dan berwisata. Begitu juga di Kudus, setelah beberapa hari diguyur hujan, pagi iini cuaca Kudus terlihat cerah dan panas sehingga banyak sekali orang yang mengisi liburan bersama keluarga, pacar maupun teman untuk berwisata, mengingat hari ini libur terakhir sebelum beraktivitas kembali hari Selasa besok.


Pertunjukan Barongsai Museum Kretek


Destinasi wisata di Kudus yang menjadi favorit dipenuhi oleh para wisatawan. Antara lain di Colo, Rahtawu, dan tak ketinggalan Museum Kretek yang pagi ini dipenuhi oleh lautan manusia. Dalam rangka memperingati tahun baru Imlek ini, pihak Museum Kretek sengaja menghadirkan pertunjukkan Barongsai. Hal inilah yang membuat Museum Kretek pagi ini sangat ramai oleh pengunjung yang sekedar ingin menyaksikan pertunjukan Barongsai maupun berwisata di area museum.

Tak ketinggalan, para pedagang pun ikut meraup untung dari pertunjukkan ini. Seperti yang dirasakan oleh Muhdi (40) penjual kojeg pentol yang biasa mangkal di depan Museum Kretek. Penjualannya meningkat 60% dibanding hari biasanya, ini merupakan berkah dari tahun baru Imlek. Hal serupa juga dialami oleh para pedagang lainnya yang juga mangkal di depan museum.

Tahun baru Imlek 2567 yang bertepatan dengan tanggal 8 Februari 2016 ini tak hanya menjadi perayaan bagi orang Tiongkok maupun keturunannya, namun telah menjadi perayaan bagi banyak orang di Indonesia, dimana ornamen-ornamen Imlek terlihat di berbagai sudut. Hal ini menjadi simmbol bahwa Indonesia merupakan negara yang penuh toleransi terhadap keberagaman. Selamat Tahun Baru Imlek 2567, Gong Xi Fat Choi.

Sunday, February 7, 2016

Menyibak Pesona Keindahan Alam Rahtawu Kudus

Untaian pegunungan Muria yang membentang dari barat ke timur menyimpan sejuta pesona keindahan alam. Salah satunya adalah desa Rahtawu yang masuk wilayah kecamatan Gebog kabupaten Kudus. Akses menuju desa Rahtawu juga mudah dan lancar, jarak dari kota Kudus menuju desa ini sekitar 20 km dengan waktu tempuh 45 menit. Jalan yang naik turun dan berliku liku ini sudah beraspal halus dan dilengkapi dengan rambu-rambu di setiap tepi jurang sehingga meminimalisir kecelakaan.


Salah satu air terjun rahtawu

Selama perjalanan, anda akan disuguhi pemandangan yang sangat indah dan menakjubkan. Bukit-bukit hijau dan gumpalan awan yang menyatu membentuk kesatuan panorama nan mempesona. Hamparan sungai memanjang dan suara alam menambah kesyahduan ciptaan Tuhan. Pemandangan yang hanya bisa anda saksikan di wilayah Rahtawu ini.

Ada beberapa pilihan lokasi wisata desa rahtawu yang bisa anda kunjungi. Yang pertama adalah wisata sungai, anda dapat memilih sungai mana saja di sepanjang desa, namun ada satu yang menjadi pilihan banyak orang yakni di kali pethuk dan kali tempur. Di sungai ini sudah terdapat berbagai fasilitas diantaranya parkir motor dan mobil, kamar mandi, gasebo atau tempat istirahat, warung makan dan pemandian. Anda tidak usah khawatir mengenai biaya masuk, karena anda hanya dikenakan biaya parkir saja yang dikelola penduduk setempat.

Sungai Rahtawu

Dari kali pethuk ini, jika anda berjalan ke atas bukit kira-kira 1 km, anda akan menemukan air terjun kecil yang masih jernih airnya. Selain itu, ada juga wisata puncak 29 bagi anda yang suka mendaki gunung, di samping itu di wilayah ini banyak juga pertapaan yang sering dikunjungi sebagian orang untuk ngalap berkah.


Perbukitan Rahtawu

Wisata alam rahtawu sudah seharusnya menjadi destinasi wisata anda, penduduk di desa Rahtawu sangat ramah-ramah dan baik akan membuat anda semakin nyaman berada di wilayah ini. Wisata di Rahtawu ini sebagian besar masih dikelola oleh warga setempat dan belum dioptimalkan oleh pemerintah sebagai tujuan wisata, jadi anda tak perlu khawatir jika datang ke tempat ini karena tak perlu biaya yang besar. Selamat berwisata.

Wednesday, February 3, 2016

Menerka Cagar Budaya Candi Asu, Antara Nama dan Cerita

Tak perlu diragukan lagi, Kabupaten Magelang memang menyimpan banyak sekali peninggalan Candi. Bahkan Candi Borobudur pernah menjadi 7 keajaiban dunia yang sangat terkenal. Selain Borobudur, percaya tidak percaya di lereng gunung Merapi yang dingin, tepatnya di dukuh Candi Pos desa Sengi kecamatan Dukun kabupaten Magelang terdapat sebuah candi yang unik. Dari namanya saja anda pasti menduga candi tersebut bohong alias hoak. Akan tetapi, candi tersebut benar-benar ada dan telah dilindungi Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2010 sebagai cagar budaya. Candi tersebut bernama Candi Asu, nama lainnya adalah Candi Sengi.

Candi Asu

Relief Candi Asu

Nama Asu sendiri dalam bahasa jawa berarti anjing. Anjing memiliki perangai yang buruk, bahkan di jawa sendiri anjing atau asu adalah sebuah kata untuk mengumpat orang lain. Namun ada dua versi mengapa candi ini bernama candi Asu. Pertama adalah ngaso atau aso yang dalam bahasa jawa berarti beristirahat, menurut cerita jaman dulu ada seorang prabu yang beristirahat di tempat ini. Sedangkan versi kedua terkait mitos masyarakat setempat yang menyebutkan bahwa terdapat sebuah arca yang memiliki bentuk seperti asu atau anjing. Masih menurut cerita, arca tersebut adalah Dewindani, sosok perempuan yang memiliki sifat suka selingkuh meskipun sudah punya suami sehingga diibaratkan memiliki perangai seperti anjing.

Bagian Dalam Candi Asu

Kepercayaan setempat yang masih dijaga hingga kini bahwa candi tersebut ada yang menjaga. Jika berkunjung ke sana disarankan agar tidak membawa balsem maupun minyak gosok karena bisa berakibat hilang sendiri secara misterius.

Candi Asu tidak sendirian di tempat ini, ada dua candi lagi di sekitarnya yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati areal pertanian penduduk setempat dan tanah yang basah. Dua candi tersebut adalah candi Pendem dan candi Lumbung. Dinamakan candi Pendem karena candi tersebut dulunya terpendam di dalam tanah, hingga kini pun candi tersebut menjorok ke dalam tanah dengan genangan air yang mengelilinginya.

Candi Pendem
Papan Penunjuk Candi Pendem
Jalan Setapak Menuju Candi Pendem

Untuk mencapai candi Asu dan candi Pendem ini, anda akan disuguhi pemandangan desa yang sangat indah. Anda harus berjalan kaki melewati jalan setapak di antara lahan pertanian. Berikut adalah peta menuju lokasi candi asu  :


Sunday, January 31, 2016

Rel PG Rendeng, Tempat Foto Favorit di Kudus

Pabrik gula rendeng kudus menyimpan banyak benda peninggalan, salah satunya deretan besi pengangkut tebu yang ada di seberang jalan di atas rel. Peralatan tersebut masih difungsikan hingga sekarang, terutama saat musim giling tiba.

Ada perubahan yang terjadi pada diri remaja saat ini. Mendadak berbondong-bondong berfoto ria di tempat yang lagi ngehitz, salah satunya ya di rel pabrik rendeng ini. Setiap saya melintasi kawasan ini saya selalu melihat muda mudi asyik berfoto di atas rel, tak peduli pagi siang maupun sore, tempat ini selalu ramai dikunjungi. Bahkan ada juga yang foto prewedding di sini.

Rel PG Rendeng

Deretan besi pengangkut tebu yang berdiri di atas rel ini memiliki panjang kurang lebih setengah kilometer. Dengan hamparan rumput hijau di bawah rel menjadikan tempat ini mempesona dan tak salah jika ngehitz di kudus. Keindahan objek di tempat ini mampu menghasilkan jepretan gambar yang luar biasa.

Lokasi rel PG Rendeng ini sangat mudah dijangkau karena letaknya yang strategis. Berada di desa rendeng kecamatan kota kabupaten kudus, tepatnya di depan pabrik gula rendeng, di tepi jalan jendral sudirman kudus. Bisa dijangkau dari mana saja. Jika dari arah pati, setelah bangjo ngetuk lurus kira kira 1 kilometer, dan jika dari arah barat lewat taman pentol kudus lurus ke timur.

Pastikan kamu tak ketinggalan berfoto di tempat ini, jangan lupa selalu jaga kebersihan dan berhati hati, di musim hujan seperti sekarang jalannya licin dan rumputnya panjang panjang, jangan sampai saat berfoto menaiki besi rel anda terjatuh. Selamat mencoba.

Silahkan lihat peta lokasi PG Rendeng di bawah ini :

Saturday, January 30, 2016

Indahnya Sunset Pulau Dewata, Kala Senja Di Pantai Kuta

Siapa yang tidak mengenal pulau Bali, pulau yang dijuluki pulau dewata ini sudah lama menjadi destinasi wisata dunia. Bali menyimpan banyak sekali pesona keindahan alam dan kebudayaan yang masih terjaga hingga kini. Diantara banyaknya destinasi wisata yang ada di Bali, pantai Kuta merupakan tujuan favorit para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sunset Pantai Kuta Bali

Pantai Kuta akan sangat ramai pada saat menjelang matahari terbenam, karena kebanyakan wisatawan ingin menikmati indahnya sunset. Hal tersebut memang benar adanya, pada saat saya berkunjung ke pantai Kuta, saya berhasil mengabadikan bagaimana keindahan sunset di sana. Kumpulan awan dan goretan warna senja menghiasi langit pantai Kuta. Betapa besar kuasa Tuhan, sungguh ciptaanNya tak dapat dilukiskan dengan kata-kata.


Pantai Kuta termasuk dalam wilayah kabupaten Badung, Bali. Untuk wisatawan domestik yang rombongan, sudah disediakan angkutan yang menjemput wisatawan pulang pergi menuju pantai, jadi anda tidak bisa langsung ke sana sendiri karena sudah aturan harus memakai jasa transportasi angkutan. Berbeda jika anda liburan sendiri, anda bisa menyewa taksi atau mobil pribadi. Sepanjang perjalanan menuju pantai Kuta, anda akan disuguhi berbagai macam pedagang, baik pedagang oleh-oleh maupun jasa lainnya. Anda jangn kaget jika ada banyak turis asing yang wara wiri di sekitar pantai, karena banyak wisatawan mancanegara yang datang ke pantai Kuta ini.

Berikut adalah peta menuju pantai Kuta :


Friday, January 29, 2016

Mengintip Gereja Blenduk Di Tanah Little Netherland

Semarang menyimpan begitu banyak peninggalan sejarah dan telah ditetapkan menjadi cagar budaya. Salah satunya adalah peninggalan sebuah bangunan tua yang terletak di kota lama. Bangunan tersebut menjadi landmark kota semarang yang terkenal dengan sebutan Gereja Blenduk. Nama sebenarnya adalah gereja GPIB Immanuel, namun masyarakat lebih mengenal bangunan tersebut dengan nama gereja blenduk karena bentuk kubahnya yang mblenduk. Jika dilihat sekilas, gereja tersebut mirip dengan bangunan masjid karena adanya kubah di bagian atas.

Gereja Blenduk Semarang

Gereja blenduk merupakan gereja tertua di Jawa Tengah yang dibangun pada tahun 1753 oleh masyarakat Belanda. Tak hanya membangun gereja, mereka juga membangun pemukiman dan pusat pemerintahan di wilayah yang kini dikenal dengan sebutan kota lama. Oleh karena itu, kota lama sering disebut dengan little netherland atau belanda kecil karena hampir semua bangunan di wilayah kota lama yang berarsitektur belanda. Kini masih dapat kita saksikan bangunan bangunan di kota lama yang masih berdiri kokoh.

Gereja yang beralamat di jalan Letjend Suprapto No.32 Tanjungmas, Semarang Utara ini memiliki bentuk bangunan segi delapan yang beraturan atau Oktagonal, jika dilihat dari udara, bentuk bangunan gereja ini membentuk salip, simbol umat kristiani. Di samping gereja, terdapat sebuah taman hijau yang biasa ditongkrongin anak-anak muda untuk berfoto maupun bersantai. Meskipun saya sering melewati gereja blenduk, tapi saya tak dapat melihat langsung bangunan tersebut dari dalam karena ada aturan dan ijin yang harus dipenuhi sehingga saya hanya bisa mengintip dari depan. Jika anda ingin berwisata ke gereja blenduk, anda bisa melihat peta di bawah ini :