BREAKING NEWS

Wednesday, March 9, 2016

Mencicipi Bakso Gendeng Dan Pecel Cemeding Mbah Sajimah Kudus

Sekarang ini sedang bermunculan tempat makan dengan berbagai gaya dan penawaran yang unik. Tempatnya juga dimodifikasi dengan model kekinian. Salah satu jenis warung modern yang lagi tren adalah angkringan dengan berbagai fasilitas seperti free wi-fi. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan keberadaan warung makan tradisional yang kian sedikit dan jarang diminati masyarakat, terutama anak muda.

Salah satu warung tradisional yang masih bertahan adalah warung Mbah Sajimah, nama tersebut sudah begitu populer di masyarakat desa Piji kecamatan Dawe kabupaten Kudus. Sebenarnya Mbah Sajimah sudah meninggal beberapa tahun lalu dan kini digantikan oleh anak perempuannya yang bernama Bu Lastri, namun masyarakat sekitar tetap mengenal warung tersebut dengan nama Mbah Sajimah.

Warung Mbah Sajimah menyediakan menu yang sama setiap harinya, yakni Pecel, Pecel Cemeding, Bakso Gendeng dan Rujak. Harga yang ditawarkan juga sangat murah, semua menu dijual dengan harga sama yaitu Rp. 3.000, selain menu di atas, di sini juga menyediakan berbagai gorengan antara lain bakwan, mendoan, pisang goreng dan tape goreng dengan harga 500 an dan es lilin kacang ijo yang sudah sangat jarang kita jumpai yang dijual dengan harga 500 juga.

Bakso gendeng adalah sebutan untuk bakso tahu, terdiri dari sohun, kol dan irisan tahu. Untuk menu rujak, anda tidak perlu membayangkan rujak dengan berbagai buah seperti yang dijual di kota-kota, karena rujak di warung mbah Sajimah adalah rujak uleg yang dibungkus daun pisang dengan bahan-bahan ketimun, kedondong dan bengkoang. Sedangkan untuk pecel cemeding adalah campuran sayuran antara lain kacang panjang, bayam dan kecambah yang diuleg dengan bumbu rujak dan ditambah dengan irisan ketimun.

Lokasi warung mbah Sajimah terletak di desa Piji kecamatan Dawe kabupaten Kudus. Rutenya dari arah pasar Piji ke utara sampai pertigaan arah pelang anda belok kanan sekitar 300 meter sampai ketemu gang belok kiri arah Masjid Nurul Falah (gang depan toko meubel). Sebelum sampai masjid Nurul Falah, anda akan menemukan warung Mbah Sajimah.

Warung Mbah Sajimah sangat sederhana sekali, tidak terbuat dari bahan beton maupun cor, tetapi hanyalah dari gedeg (bambu) dengan cat putih. Tempatnya juga tidak begitu luas, buka setiap hari kecuali Minggu dari jam 10 pagi sampai 2 siang. Warung ini selalu laris manis dikunjungi oleh konsumen sehingga tak jarang kadang habis dhuhur sudah habis semua dagangannya. Mengenai rasa, anda tidak perlu ragu. Meskipun harganya murah, bukan berarti rasanya biasa. Rasanya dijamin sangat enak dan luar biasa.


Bakso Gendeng Mbah Sajimah

Rujak Mbah Sajimah

Warung Mbah Sajimah dari dalam

Post a Comment