BREAKING NEWS

Saturday, February 27, 2016

Bernostalgia Dengan Bermain Egrang, Mengembalikan Permainan Tradisional Agar Tak Terlupakan

Egrang, sebuah permainan tradisional Indonesia yang kini semakin menghilang dan terlupakan oleh masyarakat. Di tengah arus modernisasi, permainan tradisional banyak digantikan oleh permainan modern yang lebih banyak dimanfaatkan melalui gadget atau smartphone. Ribuan aplikasi game mampu menina bobokkan masyarakat dan melupakan berbagai macam permainan tradisional.

Egrang adalah sebuah permainan dengan menggunakan tongkat panjang yang terbuat dari bambu atau kayu, di bawahnya terdapat pijakan yang digunakan untuk berjalan. Jadi, pemain egrang harus mampu berjalan di atas tongkat tersebut melalui pijakan dan melangkahkan kaki dengan menggerakkan tongkat ke depan. Agar dapat berjalan dengan baik, maka pemain egrang harus menjaga keseimbangan. Jika tidak bisa menjaga keseimbangan maka pemain akan jatuh.

Dulu, permainan egrang ini banyak dimainkan di daerah pedesaan. Tujuan dari permainan ini adalah untuk melatih keseimbangan dan menjalin kebersamaan di antara pemain. Biasanya permainan egrang dilakukan untuk perlombaan antara 2 orang atau lebih, siapa yang tidak jatuh dan bisa mencapai garis finish maka ia menjadi pemenang. Namun kini, egrang semakin terlupakan dan jarang dimainkan oleh masyarakat. Selain karena kemajuan teknologi, hal ini juga dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat yang lebih memilih seharian di depan handphone atau alat elektronik lainnya.

Beranjak dari keprihatinan tersebut, SMA PGRI 1 Kudus yang beralamat di Jl. Mejobo No. 73 Mlatinorowito Kudus, beberapa waktu lalu dalam sebuah acara car free day di alun-alun Simpang 7 Kudus maupun pada acara-acara lokal lainnya, sekolah tersebut menyelenggarakan aneka permainan tradisional yang digelar melalui perlombaan untuk masyarakat umum. Salah satunya adalah permainan egrang dengan tujuan mengembalikan kejayaan permainan tradisional dan mengenalkan kepada generasi muda akan pentingnya melestarikan kearifan lokal.

Dalam perlombaan egrang tersebut, terlihat animo masyarakat begitu tinggi dan mengapresiasi kegiatan ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta yang mengikuti dan hadiah yang ludes dalam waktu sekejap. Kepala SMA PGRI 1 Kudus, Bambang Sugiarto, S.Pd mengatakan bahwa sekolahnya akan terus berupaya menjaga kebudayaan dan turut melestarikan kearifan lokal salah satunya melalui perlombaan permainan tradisional, untuk ke depan, kegiatan semacam ini akan terus dilakukan agar generasi muda tidak melupakan budayanya sendiri.


Permainan Egrang

Post a Comment