BREAKING NEWS

Sunday, March 6, 2016

Menyambut Gerhana Matahari Total di Indonesia dan Tata Cara Sholat Gerhana

Hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 yang akan datang, Indonesia akan mengalami sebuah peristiwa alam yang sangat langka yakni gerhana matahari total. Meskipun tidak semua wilayah di Indonesia bisa menyaksikan fenomena langka ini, namun gaungnya terasa bagi seluruh masyarakat. Apalagi banyak stasiun televisi yang menayangkan live event peristiwa ini.

Alangkah bijaknya jika kita tidak berlebihan dalam menghadapi gerhana matahari ini, tidak perlu pergi ke tempat wisata, memakai kacamata, apalagi berfoto selfie merayakan euphoria gerhana matahari total. Dalam agama Islam terdapat anjuran untuk melaksanakan sholat gerhana, memperbanyak dzikir, memohon ampun pada Allah dan bersedekah. Hal tersebut lebih baik daripada ber euphoria. Berikut adalah panduan tata cara sholat gerhana dari indonesiatauhid :

Tata Cara Sholat Gerhana:

✏1) Berniat dalam hati untuk sholat gerhana karena Allah ta’ala, melafazkannya termasuk bid’ah (mengada-ada dalam agama)

✏2) Takbiratul ihram.

✏3) Membaca istiftah, ta’awwudz, dan basmalah secara pelan.

✏4) Membaca Al-Fatihah dan surat lain secara keras, dan hendaklah memanjangkan bacaan, yaitu memlih surat yang panjang.

✏5) Bertakbir lalu ruku’ dan memanjangkan ruku’, yaitu membaca bacaan ruku’ dengan mengulang-ngulangnya.

✏6) Kemudian bangkit dari ruku’ seraya mengucapkan, ”Sami’allahu liman hamidah,” jika badan sudah berdiri tegak membaca, ”Rabbana walakal hamdu.”

✏7) Setelah itu tidak turun sujud, namun kembali membaca Al-Fatihah dan surat panjang, akan tetapi lebih pendek dari yang pertama.

✏8) Bertakbir lalu ruku’ dengan ruku’ yang panjang, namun lebih pendek dari ruku’ yang pertama.

✏9) Kemudian bangkit dari ruku’ seraya mengucapkan, ”Sami’allahu liman hamidah,” jika badan sudah berdiri tegak membaca, ”Rabbana walakal hamdu.” Dan hendaklah memanjangkan berdiri I’tidal ini

✏10) Bertakbir lalu sujud dengan sujud yang panjang, yaitu dengan mengulang-ngulang bacaan sujud.

✏11) Kemudian bangkit untuk duduk di antara dua sujud seraya bertakbir, lalu duduk iftirasy dan hendaklah memanjangkan duduknya.

✏12) Kemudian sujud kembali seraya bertakbir dan hendaklah memanjangkan sujud, namun lebih pendek dari sujud sebelumnya.

✏13) Bangkit ke raka’at kedua seraya bertakbir, setelah berdiri untuk rakaat kedua maka lakukanlah seperti pada raka’at yang pertama, namun lebih pendek dari raka’at yang pertama

✏14) Kemudian duduk tasyahhud, membaca shalawat, dan salam ke kanan dan ke kiri.

✏15) Setelah itu disunnahkan bagi imam berkhutbah kepada manusia untuk mengingatkan mereka bahwa gerhana matahari dan bulan adalah tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah untuk mempertakuti hamba-hamba-Nya dan agar mereka memperbanyak dzikir dan sedekah.

✏16) Waktu melakukan sholat gerhana adalah selama terjadinya gerhana, apabila gerhana telah selesai sedang sholatnya belum selesai maka hendaklah sholatnya dipendekkan dan tetap disempurnakan, namun tidak lagi dipanjangkan (Lihat Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin)

Post a Comment